PELALAWAN - Jelang perhelatan Konfrensi Daerah (Konferda) PGRI Kabupaten Pelalawan yang rencananya akan digelar tanggal 24 Maret 2018, di Pangkalan Kerinci, sudah ada nama beberapa calon kandidat Ketua yang bermunculan.
Dari informasi yang beredar, beberapa nama seperti Abu Bakar FE, Nuraida S.pd, Syafruddin dan Anton Timur Jailani, bakal mencalonkan diri ikut dalam pemilihan Ketua PGRI Kabupaten Pelalawan ke depan.
Salah seorang Pembina, yang juga mantan Ketua PGRI Kabupaten Pelalawan MD. Rizal mengatakan, bahwa hal itu wajar-wajar saja, dinamika dalam sebuah organisasi apapun. Yang perlu diingat adalah bahwa organisasi PGRI ini adalah organisasi profesi yang independen, jadi dalam pemilihan nanti jangan terjadi kegaduhan.
"Artinya, siapa pun yang mencalonkan jadi ketua, itu wajar-wajar saja. Itu namanya dinamika dalam sebuah organisasi, apapun organisasi itu. Namun yang perlu diingat, bahwa organisasi PGRI ini adalah organisasi profesi yang independen", terang Md.Rizal kepada media ini, Rabu (7/3/2018).
Mantan Kadisdik ini juga menjelaskan, bahwa semua mekanisme harus diikuti secara jujur dan benar. Semua Pimpinan Cabang PGRI berhak mengusulkan bakal calon ketua. Perlu diingat oleh balon Ketua DPD PGRI Pelalawan bahwa organisasi ini "ruh"-nya adalah memperjuangan dan mengayomi semua aspek yang berkaitan dengan profesi guru.
Dengan kata lain, sambungnya, PGRI harus menjadi wadah bagi para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, mengajak dan menjadikan guru untuk berinovasi. Wadah bagi para guru dalam meningkatkan kinerja. Juga mengadakan pelatihan serta seminar- seminar yang tujuannya menjadikan guru sebagai pendidik yang berprestasi di bidangnya.
Mantan Ketua PGRI ini mengingatkan, idealnya Ketua PGRI itu jangan dari kalangan birokrasi, tapi lebih elegan jika berasal dari kalangan para pendidik itu sendiri, atau guru-guru senior dan bisa juga dari pengawas sekolah.
"Para guru kan ASN yang dilarang ikut atau masuk dalam politik praktis," tandasnya.
Ditambahkannya, dirinya juga mengharapkan agar organisasi PGRI ini jangan terjebak dalam ranah politik praktis. Sebagai organisasi yang menaungi para guru maka organisasi ini harus menjadikan para pendidik ini betul-betul profesional dalam bekerja. Tugas dan tantangan profesi guru di era milenial semakin berat.
"Generasi milenial perlu disentuh dengan berbagai inovasi pembelajaran. Kalau tidak diarahkan ke sana maka kita akan ketinggalan, termasuk guru itu sendiri," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang guru yang tak mau disebutkan namanya mengharapkan, agar PGRI dapat menjadi wadah penyatu bagi para guru. Dirinya juga meminta agar organisasi PGRI bisa lepas dari berbagai kepentingan politik, sehingga PGRI ini benar-benar bisa menjadi wadah aspirasi para guru dalam kapasitasnya sebagai pendidik.
"Kita berharap, PGRI ini bisa menjadi wadah pemersatu bagi para guru, dan terlepas dari berbagai kepentingan politik", tukasnya.
Penulis: Andy Indrayanto
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Pria di Batam Ditangkap Polisi, Diduga Tipu Jemaah Umrah, Kerugian Capai Rp600 Juta Pemprov Harus Perhatikan Nasib Guru dan Tendik Honorer, Ekowi: Jangan Ada yang Dirumahkan Rudi Kurniawan Nakhodai BPC HIPMI Kepulauan Meranti, Targetkan Kemajuan Ekonomi Lokal Tumpukan Sampah Kini Jadi Pemandangan Lumrah di Pekanbaru, Pj Wako Sebut Begini Es Laksamana Mengamuk: Minuman Khas Riau yang Segar dan Mudah Dibuat
|
|
Pameran Honda SM Amin di Mal SKA Pekanbaru, Promo DP Ringan dan Cicilan Terjangkau PSPS Pekanbaru vs Persiraja Berakhir Imbang, Tetap Lolos 8 Besar Liga 2 Kapan Karet Wiper Harus Diganti? Simak Tanda-tandanya! 700 Jemaah Silver Silk Tour and Travel Jalani Manasik Umrah, Berangkat Awal Tahun ini HUT ke-24, Silver Silk Tour and Travel Tawarkan Promo Umroh dan Haji hingga Rp7,5 Juta
|
Komentar Anda :