www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Marak Perilaku Menyimpang Remaja, Komisi III DPRD Pekanbaru Minta Aturan Hotel dan THM Diperketat
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Negosiasi PI Malacca Strait Buntu, Pemda Riau dan KKKS Belum Capai Kesepakatan
Senin, 30 Desember 2024 - 23:18:29 WIB
Perundingan terkait PI BUMD di Wilayah Kerja Malacca Strait, pertemuan ini berlangsung secara virtual (foto/ist)
Perundingan terkait PI BUMD di Wilayah Kerja Malacca Strait, pertemuan ini berlangsung secara virtual (foto/ist)

Baca juga:

Bernard Benjamin Van Aert Juarai Etape 2 TdSi 2024
Tour de Siak 2024: Sempat Alami Gir Rusak, Jack Juarai Etape Pertama
Stage Pertama TdSi Akan Start Sabak Auh Menuju Siak

PEKANBARU – Negosiasi besaran Participating Interest (PI) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Wilayah Kerja (WK) Malacca Strait kembali menemui jalan buntu. Pertemuan virtual pada Senin (30/12) yang melibatkan Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Siak, dan Kabupaten Kepulauan Meranti, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), tidak menghasilkan kesepakatan final.

Dipimpin oleh Pj Gubernur Riau Rahman Hadi, pertemuan ini turut dihadiri Pj Sekda Riau Taufiq Oesman Hamid, Wakil Bupati Siak Husni Merza, Sekda Kepulauan Meranti Bambang Suprianto, serta perwakilan dari PT Riau Petroleum Malacca Strait (RPMS) dan PT Imbang Tata Alam (ITA).

Dalam perundingan, PT ITA mengajukan tawaran PI sebesar 2,5% dengan insentif berupa pembayaran Rp500 juta per tahun. Sementara itu, konsorsium yang dipimpin PT RPMS bersama pemerintah daerah bersikukuh pada angka 5%, dengan tanggal efektif yang sama, yaitu 1 Januari 2024. Perbedaan ini muncul dari perhitungan potensi keuntungan WK Malacca Strait yang berbeda di antara kedua pihak.

Sekda Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto, menilai perlu dilakukan kajian ulang terhadap data perhitungan PI. "Kami tetap pada ambang batas 5 persen sesuai arahan Bupati. Data harus benar-benar valid karena ini berkaitan langsung dengan sumber pendapatan utama kami di Meranti," tegasnya.

Bambang juga mengusulkan pelibatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam proses negosiasi untuk menjamin transparansi dan akurasi data.

Perbedaan persepsi antara KKKS dan pemerintah daerah menjadi kendala utama. KKKS menawarkan angka lebih rendah dengan alasan efisiensi operasional, sementara pemerintah daerah menginginkan porsi lebih besar untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, menegaskan pentingnya penyelesaian segera negosiasi ini. "Semua pihak harus memahami data dan menyamakan persepsi. Pertemuan berikutnya diharapkan membawa hasil konkret karena proses pengajuan ke Kementerian ESDM masih panjang," ujarnya dikutip dari MC.Riau.

Bagi Kabupaten Kepulauan Meranti yang sangat bergantung pada sektor migas, besaran PI memiliki dampak signifikan terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dituntut jeli dalam bernegosiasi untuk mendapatkan porsi yang adil.

Sementara itu, negosiasi ini juga menjadi tantangan bagi KKKS untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah tanpa mengorbankan efisiensi operasional.

Semua pihak yang terlibat sepakat untuk melanjutkan pembahasan lebih mendalam. Jadwal perundingan berikutnya akan disepakati kemudian. Proses ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi dan kesepahaman dalam pengelolaan sumber daya alam demi kesejahteraan bersama.

Dengan dinamika yang ada, negosiasi ini diharapkan dapat menciptakan kesepakatan yang adil dan membawa manfaat maksimal bagi seluruh pihak, khususnya masyarakat di Provinsi Riau. (*)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Hj Niar Erawati SIP (foto/Mimi)Marak Perilaku Menyimpang Remaja, Komisi III DPRD Pekanbaru Minta Aturan Hotel dan THM Diperketat
Bantuan berupa uang tunai diserahkan Abdul Wahid melalui Sekretaris DPC PKB Inhil (foto/Ayendra)Gubernur Riau Terpilih Kirim Bantuan Korban Banjir di Inhil
Komisi I DPRD Pekanbaru kunjungi rumah duka korban kecelakaan maut di Hang Tuah (foto/Mimi)Komisi I DPRD Pekanbaru Kawal Kasus Tabrakan Maut yang Renggut Satu Keluarga
Tumpukan sampah di Jalan Senapelan, Pekanbaru meluber hingga ke badan jalan (foto/riki)Sampah Numpuk Awal Tahun, Kinerja PT EPP Disorot Komisi IV DPRD Pekanbaru
Pj Gubri, Rahman Hadi rapat bersama seluruh OPD (foto/Yuni)Kumpulkan Seluruh Kepala OPD, Pj Gubri Ingatkan Jangan Terlena Penghargaan yang Diraih
  Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kepulauan Meranti, IrmansyahFenomena Tunda Bayar di Kepulauan Meranti : Tagihan Rp 45 Miliar, Tapi Uang Masuk ke Kas Daerah Hanya Rp 1.000
CDN tawarkan promo menggiurkan untuk pembelian motor Honda di Riau (foto/ist)CDN Tawarkan Promo ISTIMEWA, Konsumen Honda di Riau Bisa Dapat Cashback Rp19 Juta
Ilustrasi volume lalu lintas kendaraan di Tol fungsional Padang-Sicincin tertinggi (foto/int)Volume Lalu Lintas JTTS Terkini Melonjak 58 Persen, Tol Padang-Sicincin Tertinggi
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat ungkap PUPR dan Perkim paling banyak tunda bayar (foto/dini)Tunda Bayar Pemko Pekanbaru Rp400 Miliar, Pj Wako: Paling Banyak PUPR dan Perkim
Sampah menumpuk di bahu Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru. Foto IntSampah Menumpuk di Pekanbaru, Kinerja EPP Sebagai Operator Angkutan Sampah Pernah Jadi Sorotan
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved