PEKANBARU - Pj Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau, Bobby Rachmat launching program Pulut Ketan (Perlindungan Pekerja Rentan). Sekaligus penyerahan Kartu Peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dari Alokasi Dana Bagi Hasil (Sawit) dan penyerahan anugerah Paritrana Award tahun 2023.
Dalam sambutannya, Pj Gubri SF Hariyanto mengharapkan dengan program Pulut Ketan (Perlindungan Pekerja Rentan) ini, BPJS Ketenagakerjaan bisa lengket atau dekat dengan para pekerja.
"Terlebih BPJS dan pekerja ini tidak bisa dipisahkan. Pekerja butuh BPJS, sedangkan BPJS juga membutuhkan pekerja. Jadi kita ingin BPJS dan pekerja ini bisa lengket terus sesuai dengan Pulut Ketan yang lengket," ungkap Hariyanto, Rabu (12/6/2024) di Hotel Pangeran, Pekanbaru.
Selain itu, sambungnya, program ini juga menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2021 tentang optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Presiden juga telah memerintahkan seluruh elemen pemerintah untuk mendukung pelaksanaan implementasi universal melalui jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Sebab itu juga, kita (Pemprov Riau) berkomitmen untuk mendukung Inpres tersebut, dengan menyusun dan menetapkan regulasi serta mengalokasikan anggaran dalam mendukung pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan," terangnya.
Implementasi di Riau sendiri, ucapnya, dialokasikan pada non ASN, guru, tenaga pendidik, perangkat daerah, perangkat RT/RW, perangkat BPD, pekerja rentan, dan pekerja rentan kebun kelapa sawit.
"Saya berharap pada tahun 2024 ini seluruh alokasi penganggaran telah berjalan dan terus dilanjutkan," ujarnya.
Di samping itu, SF Hariyanto juga berharap penganugerahan Paritrana Award ini dapat meningkatkan angka perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja di Provinsi Riau.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau, Bobby Rachmat mengatakan hingga kini masih ada sekitar 1,4 juta orang di Riau yang belum memiliki perlindungan atau jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Jadi 1,4 juta ini merupakan PR kita. Untuk itu jugalah program Pulut Ketan ini. Artinya dengan adanya upaya inovasi Pulut Ketan ini dapat menanggulangi yang 1,4 juta yang belum mendapatkan perlindungan Jamsos ini," ujarnya.
Makanya, sambungnya, kita inginkan masyarakat bisa lebih mengetahui lagi pemanfaatan dari BPJS Ketenagakerjaan ini.
"Jadi masyarakat harus lebih mengetahui pemanfaatan BPJS Ketenagakerjaan ini. Yang jelas pemanfaatan BPJS ini bukan hanya untuk yang formal saja, melainkan juga informal. Ini yang belum banyak diketahui masyarakat, seperti ibu rumah tangga, marbot dan supir," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Bobby, sampai saat ini sudah ada sebanyak 375 ribu jiwa yang ditanggung dari BPJS Ketenagakerjaan ini. Ditambah lagi dengan perlindungan untuk pekerja rentan sebanyak 115 ribu yang terdiri dari 12 kabupaten/kota, termasuk Provinsi, kecuali Pekanbaru.
"Dengan begitu kita berharap ke depannya jaminan sosial ini bisa lebih masif dan baik kedepannya. Dan bisa memberikan dampak serta manfaat bagi pekerja di Riau, baik yang formal maupun informal," ucapnya.
"Kia selama ini dengan BPJS Ketenagakerjaan terus menjalin kerja sama yang baik, sehingga tujuan kita untuk bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap pekerja atau masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin mengatakan ada tiga transformasi dalam program Pulut Ketan.
"Jadi ada tiga transformasi dalam program Pulut Ketan ini. Yang pertama itu ada transformasi sosial, kemudian kedua transformasi ekonomi dan ketiga transformasi tatanegara," terangnya.
Selain itu, Zainudin menyampaikan bahwa Riau sebetulnya masih memiliki banyak Pekerjaan Rumah (PR). Pasal -nya pekerja Riau yang terlindungi itu masih sebanyak 45 persen.
"Intinya Jaminan Sosial (Jamsos) ini harus kuat dan harus menjadi pilar. Dan semua pihak harus peduli hal ini," tuturnya.
Sebagai informasi, penyerahan anugerah award Paritrana ini terdapat beberapa kategori, diantaranya kategori Pemerintah Kabupaten/Kota, terbaik III disabet oleh Pelalawan, terbaik II Pekanbaru, dan I Bengkalis.
Kategori usaha besar sektor keuangan, terbaik III BPR Mitra Artha Mulia, terbaik II PAN Indonesia Bank, terbaik I BPR Prima Riau Sentosa. Kategori usaha besar sektor perdagangan dan jasa, terbaik III PT Pertamina Maintenance and Contruction, terbaik II Lee Anugerah Sukses, terbaik I RS Awal Bross Pekanbaru.
Seterusnya kategori usaha besar sektor pertambangan, manufaktur, dan kontruksi terbaik II Tripatra Enginerring, terbaik I PT Indah Kiat Pulp and Paper Corp. Kategori usaha besar sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan terbaik III PT Tor Ganda (Kebun Rantau Kasai), terbaik II ADEI Plantation & Industri (kebun Mandau), terbaik I PT Huthama Cahaya Langgeng.
Penulis: Rivo Wijaya
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :