PEKANBARU - Dalam upaya mengatasi masalah banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Pekanbaru, Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto mengambil langkah proaktif dengan menginstruksikan Pemko Pekanbaru untuk segera mengeluarkan surat edaran terkait pembersihan drainase.
Langkah ini diambil menyusul tingginya keluhan warga terkait banjir yang terus terjadi di Kota Bertuah.
Pj Gubri, SF Hariyanto menegaskan, surat edaran tersebut harus memuat instruksi kepada seluruh Camat dan Lurah agar menggerakkan warganya dalam kegiatan gotong royong membersihkan drainase di lingkungan masing-masing.
Selain itu, dinas terkait di Pemko Pekanbaru juga diminta untuk rutin melakukan monitoring dan pemeliharaan drainase.
"Kami minta pak camat hingga pak RT untuk mengajak warganya, jangan dibebankan saja kepada pemerintah. Kami minta pak Pj walikota pekanbaru membuat surat edaran agar setiap minggu ada gotong royong, kalau sedikit-sedikit dibersihkan, lama-lama pasir tidak penuh di parit," ujarnya dilansir mcr, Minggu (9/6/2024).
SF Hariyanto menekankan pentingnya pembersihan drainase sebagai upaya berkelanjutan dalam menghadapi musim hujan.
Untuk itu, perlu kolaborasi bersama masyarakat memastikan drainase di seluruh wilayah Pekanbaru bersih dari sampah guna mencegah banjir yang selalu menjadi masalah saat hujan deras.
"Parit-parit ini perlu pembersihan. Sudah kami pesan ke pak Pj Wako, kalau bisa lakukan gotong royong. Ada juga parit yang ditutup, itu tentu berpengaruh dengan aspal. Kalau parit ditutup bisa banjir dan aspal pasti rusak karena air," tuturnya.
Dia menjelaskan, terkait drainase kewenangannya ada di tangan pemerintah kota, sedangkan perbaikan jalan saat ini dapat dilakukan Pemprov Riau. Oleh karena itu, sinergitas menjadi kunci utama untuk mengatasi permasalahan yang ada.
"Oleh karena itu, kita berkolaborasi dengan kota untuk membersihkan parit. Pemprov biarlah mengerjakan perbaikan jalannya," terangnya.
Sementara itu, SF Hariyanto juga menyoroti kawasan Jalan Sudirman depan RS Awal Bros yang memerlukan penanganan serius.
Ia memberikan dua opsi penanganan untuk jangka pendek dan jangka panjang.
"Karena ada arus dari parit yang besar ke kecil, jadi tidak masuk. Solusinya kita menyelesaikan membuka parit yang lama, karena parit yang lama digunakan masyarakat untuk jalan," tuturnya.
"Jadi jalan kita bongkar dan kita bersihkan, itu nanti jangka pendek segera. Jangka panjangnya, tadi saya minta Kadis PUPR untuk mendesain kembali, kalau perlu parit yang di ujung sampai RS syafira kita bikin besar jadi air langsung terbuang ke sungai," pungkasnya.(adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :