PEKANBARU - Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto, membuka secara resmi acara penilaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan aksi konvergensi percepatan penurunan prevalensi stunting 2024. Acara ini digelar di Hotel Aryaduta Pekanbaru pada Rabu (29/5/2024) dan akan berlangsung selama dua hari.
Acara tersebut bertujuan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting berdasarkan kinerja tahun 2023. Selain itu, acara ini juga bertujuan memastikan akuntabilitas dan mengevaluasi serta mengapresiasi kinerja pemerintah daerah dalam upaya tersebut.
Peserta acara terdiri dari tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau, tim penilai kinerja pemerintah kabupaten dan kota, serta tim pengawas percepatan penurunan stunting se-Provinsi Riau.
Metode pelaksanaan penilaian terdiri atas tiga tahapan. Pertama, review data monitoring dan evaluasi aksi konvergensi yang telah dilakukan tim penilai berdasarkan input dokumen Bangda tahun 2024 dari 7 hingga 10 Mei.
Kedua, kunjungan lapangan untuk validasi data dan penggalian eviden melalui FGD yang dilaksanakan dari 13 hingga 24 Mei. Tahap ketiga adalah penilaian kinerja oleh tim penilai berdasarkan paparan yang disampaikan oleh TPPS kabupaten dan kota serta sesi tanya jawab pada 29 dan 30 Mei 2024.
SF Hariyanto menegaskan pentingnya peran Pemerintah Provinsi Riau dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap integrasi pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten dan kota.
Menurutnya, penilaian kinerja ini sangat penting sebagai indikator hasil pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Provinsi Riau serta komitmen kepala daerah terhadap pencegahan dan penurunan stunting yang konvergen dan terintegrasi.
"Selama kunjungan lapangan di 12 kabupaten/kota, tim penilai mengamati bahwa kerja sama antarpemangku kepentingan belum terjalin optimal secara kolaboratif dan konvergen pada kelompok sasaran. Artinya, kita harus memperhatikan kerja sama di desa-desa agar lebih terintegrasi," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya akselerasi melalui konvergensi intervensi serentak sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Intervensi serentak pada seluruh sasaran melalui pendataan, penimbangan, dan edukasi harus dipastikan dengan ketersediaan antropometri di Posyandu serta sumber daya manusia yang terlatih. Intervensi ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi dan konvergensi," tegasnya dikutip dari MC riau.go.id.
Hariyanto juga mengharapkan pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik dari APBD, APBN, maupun CSR untuk pencegahan dan penurunan stunting. Evaluasi pelaksanaan intervensi gizi spesifik serta pelaporan aksi konvergensi stunting secara rutin kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah juga menjadi hal yang penting.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen dan kolaborasi dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Provinsi Riau. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :