Hujan Tak Terbendung, Banjir Meluas di Riau, 7 Daerah Siaga Darurat Banjir
Kamis, 28 Desember 2023 - 15:27:33 WIB
PEKANBARU - Provinsi Riau tengah dilanda bencana banjir yang semakin meluas akibat tingginya intensitas hujan. Tidak kurang dari tujuh kabupaten/kota di provinsi tersebut telah mendeklarasikan status siaga darurat banjir sebagai respons terhadap cuaca ekstrem dan daerah-daerah yang sudah terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Edy Afrizal, dalam konferensi pada Kamis (28/12/2023), mengungkapkan bahwa awalnya hanya empat kabupaten/kota yang menyatakan siaga darurat, yaitu Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu (Rohul), dan Bengkalis. Namun, kini jumlahnya meningkat menjadi tujuh.
"Sebelumnya ada empat kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat banjir, itu yang menjadi dasar kami untuk menetapkan status tingkat provinsi," ujar Edy Afrizal dikutip dari tribunpekanbaru.
Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Pelalawan, dan Kuantan Singingi (Kuansing) merupakan tambahan daerah yang turut menyatakan siaga darurat. Informasi juga menunjukkan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kemungkinan akan menyusul langkah serupa.
Dalam upaya penanganan, Edy Afrizal mengungkapkan bahwa empat daerah yang sudah dilanda banjir telah mengajukan permohonan bantuan logistik kepada Pemerintah Provinsi Riau. Kuansing, Bengkalis, Rohul, dan Kampar menjadi daerah yang sudah menerima bantuan berupa makanan, seperti gula, sarden, minyak goreng, selimut, kain sarung, terpal, tikar, dan sabun.
Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Status ini berlaku sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024, dengan pertimbangan daerah-daerah di Riau yang telah mendeklarasikan siaga darurat.
Edy Afrizal menegaskan bahwa penetapan status tersebut juga didasarkan pada informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, yang menunjukkan tingginya curah hujan. Hal ini diperparah oleh kondisi cuaca di provinsi tetangga, Sumatera Barat, yang dapat berdampak pada waduk PLTA Koto Panjang Kampar.
Dalam respons cepat, Pemprov Riau telah mendirikan posko siaga darurat bencana di kantor BPBD Riau untuk mengkoordinasikan upaya penanganan dan distribusi bantuan. Masyarakat di delapan daerah yang terkena dampak banjir diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung koordinasi dan penanganan bencana ini.
Selanjutnya, Edy Afrizal menyatakan bahwa pihaknya masih terus berkomunikasi dengan daerah-daerah terkait untuk memastikan bantuan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah yang terdampak banjir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam menghadapi kondisi darurat akibat banjir yang meluas di Riau. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :