PELALAWAN - Adanya dugaan pencemaran sungai akibat kebocoran di PT Sari Lembah Subur (SLS), adalah tidak benar.
Kebocoran tersebut tertampung di lokasi LA blok OD15. Hal ini sudah dilakukan penelusuran bersama oleh tim DLH dan LSM AJPLH.
Hasil dari proses pengolahan Tandan Buah Segara (TBS) yang selama ini dianggap sebagai limbah, sejatinya merupakan cairan yang masih mengandung nutrisi yang dibutuhkan pohon kelapa sawit.
Pejabat Pengawas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan, Deli mengatakan, yang bocor di pipa itu sebenarnya pupuk cair yang sudah jadi nutrisi, dan justru bagus untuk kebun sawit di Land Application.
"Land application sendiri adalah suatu lahan misalnya 100 hektare yang diaplikasikan untuk proses buangan dari pabrik yang sudah jadi nutrisi. Fungsinya sebagai pupuk sawit, dan itu lebih bagus dari pupuk urea dan lainnya," terang Deli, Kamis (25/1/2024).
Dia menjelaskan, kenapa buangan hasil dari pabrik itu bisa digunakan sebagai pupuk sawit karena sudah ada kajiannya. Juga selama ini, perusahaan-perusahaan sawit menampung hasil buangan sisa pabrik itu di kolam.
Di kolam itu, mereka proses dengan diberikan bakteri, tujuannya guna menekan baku mutunya masuk agar bisa dijadikan nutrisi di Land Application.
"Apalagi bagi sawit buangan dari hasil pabrik yang sudah mengandung nutrisi itu berguna seperti layaknya jenis pupuk urea atau jenis pupuk NPK. Lebih bagus kalau pakai land application itu," tuturnya.
"Makanya kebanyakan di kabupaten pelalawan, kita dari DLH itu menyarankan jika ada pabrik, ada kebun, lebih bagus mereka pakai land application, jangan buang ke sungai. Dan SLS sudah lama memakai land application seperti itu," terangnya.
Lanjutnya, buangan hasil olahan pabrik yang sudah jadi nutrisi sudah bisa mereka alirkan atau diimplementasikan di Land Application tersebut.
Namun yang perlu diingat, menurunkan baku mutunya menjadi nutrisi. Jika baku mutunya masih tinggi maka belum bisa mengalirkan ke land application.
Lebih dari sekadar pengelolaan hasil operasional pabrik, menurut Anton yang bertugas di bagian Safety Health and Environment PT SLS, perusahaan tempatnya bekerja memang memegang teguh komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip dan praktek keberlanjutan (sustainability).
Implementasi land application, menurutnya, salah satu upaya perusahaan dalam mengurangi efek gas rumah kaca, sesuai dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yang tertuang dalam inisiatif sustainability aspiration 2030.
"Kami memang berkomitmen untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan diganti dengan land application ini. Selain lebih banyak manfaatnya, juga untuk mendukung komitmen perusahaan menerapkan aspirasi keberlanjutan," tukas Anton.
Penulis: Andi Indrayanto
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :