PELALAWAN - Pt Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari Grup APRIL kembali meluncurkan program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) di Kabupaten Pelalawan.
Program ini merupakan yang ke sembilan kalinya dilaksanakan PT RAPP sejak tahun 2014, yang dinilai berhasil meminimalisir karhutla di Kabupaten Pelalawan dan daerah operasional PT RAPP.
Pada tahun 2023 ini, ada tiga desa dimana dua desa di Kabupaten Pelalawan yakni Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam serta satu desa di Kabupaten Kampar yakni Desa Kuntu yang menandatangani kerjasama Program Desa Bebas Api atau FFVP.
Ini terungkap dalam acara Penandatanganan MoU tiga Desa Program Desa Bebas Api PT RAPP yang digelar di aula Hotel Unigraha, Riau Kompleks PT RAPP Pangkalan Kerinci, Jumat (23/6/2023).
Program Desa Bebas Api ini merupakan program kolaborasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melibatkan partisipasi masyarakat di desa-desa sekitar Hutan Tanaman Industri (HTI) milik APRIL Group.
Program ini merupakan bukti komitmen serius dari APRIL Group untuk mencapai Nihil Kebakaran (zero fire) melalui konsep kolaborasi dan kemitraan multipihak antara badan usaha swasta, pemerintah dan masyarakat.
Program yang diinisiasi RAPP pada tahun 2014 ini terbukti berhasil mencegah dan menurunkan angka kebakaran di desa-desa peserta FFVP. Hingga tahun 2022, RAPP telah bermitra dengan 42 desa/kelurahan di lima kabupaten di Provinsi Riau, dengan total cakupan wilayah mencapai 903.863 hektar.
Acara penandatanganan kerjasama ini dihadiri Direktur RAPP Mulia Nauli, Wakil Bupati Pelalawan Nasarudin SH MH, Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus, Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH, Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK, Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo, Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Arh Mulyadi, Kepala UPT KPH Sorek Dewi Handayani, Kepala UPT KPH Kampar Kiri Wiwik Suryani serta camat dan kepala desa dari tiga desa peserta FFVP 2023.
Dalam sambutannya, Direktur RAPP, Mulia Nauli menyampaikan, sejak Program Desa Bebas Api diluncurkan pada tahun 2014, program ini telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar mengenai dampak lingkungan dan kesehatan dari Karhutla.
"Program FFVP ini terdiri dari beberapa program diantaranya adalah sosialisasi pencegahan kebakaran hutan, kemudian memberikan bantuan dan dukungan untuk pembersihan lahan untuk bertani dan bercocok tanam tanpa harus membakar lahan dan juga memberikan penghargaan kepada desa yang tidak mengalami kebakaran selama periode kerjasama," papar Mulia.
Sementara itu, Wabup Pelalawan, H Nasarudin menyampaikan dukungan penuh terhadap Program Desa Bebas Api dan mengapresiasi upaya RAPP dalam mencegah Karhutla khususnya di Kabupaten Pelalawan.
"Kami Pemkab pelalawan terus melakukan upaya pencegahan Karhutla seperti berkolaborasi dengan RAPP melalui program desa bebas api, kemudian juga melakukan sosialisasi serta pengadaan alat berat untuk antisipasi dan pencegahan kebakaran," katanya.
Di sisi lain, Pj Bupati Kampar, Muhammad Firdaus juga mengapresiasi upaya RAPP untuk mencegah Karhutla dengan melibatkan masyarakat setempat.
"Cuaca saat ini memang sangat ekstrim, semoga kebakaran bisa dicegah karena mencegah lebih baik daripada memadamkan. Kami mengapresiasi upaya RAPP untuk mencegah Karhutla terutama dengan menggandeng desa kuntu dari kabupaten kampar. Semoga desa kuntu bisa mempertahankan desanya tidak kebakaran dan mendapatkan reward Rp100 juta dari RAPP," ucap Firdaus.
Program Desa Bebas Api memiliki lima elemen yaitu, penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan berturut-turut dalam periode musim kemarau dan keterlibatan Forest Protection Ranger yang direkrut dari masyarakat untuk mendukung pencegahan kebakaran.
Kemudian, memberi dukungan pembukaan lahan dengan peralatan pertanian, melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, serta pemantauan kualitas udara menggunakan perangkat pengukur PM10 di tujuh lokasi di Provinsi Riau.
Sampai saat ini, Pemerintah Indonesia terus menggalakkan sinergi multipihak untuk mencegah Karhutla menjelang musim kemarau yang prediksi bmkg, BMKG akan lebih kering sehingga lebih rawan Karhutla. Sementara itu, BNPB menekankan pentingnya peran dari pemerintah daerah yang dianggap menjadi ujung tombak dari pencegahan Karhutla.(adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :