63 Rumah di Rumbai Terendam Banjir, Warga Mulai Terserang Diare dan Penyakit Kulit
PEKANBARU – Sebanyak lebih kurang 63 rumah di RT 02 RW 03, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur, terendam banjir sejak tiga hari terakhir.
Ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa, menyebabkan aktivitas warga terganggu. Selain itu, warga mulai terserang berbagai penyakit, seperti diare dan gatal-gatal akibat kondisi lingkungan yang kotor.
Umi Yanur, salah seorang warga yang rumahnya terdampak, mengungkapkan bahwa kondisi banjir semakin parah dalam dua hari terakhir.
"Masuknya sudah tiga hari sih, tapi yang parahnya dua hari terakhir ini. Hari pertama cuma lorongnya aja, hari kedua dan ketiga lebih parah lagi, sudah terendam semua. Kemungkinan airnya masih akan naik karena semalam saja sudah bertambah sejengkal. Sulit, keluar aja susah. Malam tidur juga nggak bisa nyenyak, jam 11 malam air sempat surut, tapi jam 12 naik lagi," ungkapnya, Rabu (5/3/2025).
Umi juga berharap pemerintah segera turun tangan dan lebih memperhatikan wilayah-wilayah pelosok yang terkena dampak banjir.
"Ya, mohonlah peduli sama masyarakat. Jangan cuma yang di kota-kota aja diperhatikan. Yang di pelosok seperti kami ini juga harus ditinjau. Apalagi kami yang kerja serabutan, terhalang cari duit. Kami butuh biaya juga tiap hari. Sampai sekarang belum ada bantuan apa pun. Tolong pemerintah terjun langsung ke lokasi kami, jangan cuma yang di tepi jalan aja yang ditinjau," tegasnya.
Selain rumah yang terendam, warga juga mulai mengalami gangguan kesehatan. Beberapa warga terkena diare dan penyakit kulit akibat air banjir yang kotor.
"Semenjak banjir ini, banyak warga yang kena diare, orang tua saya salah satunya. Yang kena gatal-gatal juga banyak, apalagi banyak hewan penghisap darah di air, seperti lintah," ujar Anisa, seorang warga setempat.
Menurut Anisa, tumpukan sampah yang terbawa arus banjir juga memperburuk kondisi kesehatan warga.
"Di daerah ini ada tempat warga biasa buang sampah. Karena banjir, sampah itu hanyut dan menyebar, itu juga yang menyebabkan banyak warga kena gatal-gatal," tambahnya.
Ketua RT 02, Jefrizal, menyebutkan bahwa dari 63 rumah yang terendam, sekitar 43 rumah sudah tergenang hingga ke dalam rumah, sementara yang lainnya terdampak di bagian dapur atau halaman. Beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena belum ada tenda darurat.
"Banjir di RT 02 ini lebih parah dibandingkan RW 03 lainnya. Ada sekitar 43 rumah yang terendam, dengan 20 rumah airnya sudah masuk ke dalam. Ada beberapa warga yang mengungsi ke rumah kerabat karena kita belum ada tenda. Pihak kelurahan sudah menanyakan data kondisi warga, sudah saya sampaikan beserta foto-foto terbaru. Tapi memang kita butuh tenda untuk warga yang tidak punya tempat mengungsi, juga alat kesehatan dan obat-obatan, karena ada beberapa lansia yang rumahnya sudah terendam banjir," jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari pemerintah kota bagi warga terdampak banjir di RT 02 RW 03. Warga berharap segera ada bantuan berupa tenda, perahu karet, serta kebutuhan medis untuk mencegah semakin banyaknya warga yang jatuh sakit akibat banjir.
Penulis: Dini
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :