PEKANBARU - Masalah perparkiran di Kota Pekanbaru tampaknya tak pernah ada habisnya. Mulai dari tarif yang memberatkan dan tidak diberikan karcis, pelayanan tak ramah hingga banyaknya titik parkir selalu jadi keluhan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Tata Kota Mardianto Manan menyebutkan ini harus menjadi perhatian serius Walikota terpilih Agung Nugroho yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang.
Sebagian mana janji kampanye pasangan Agung Nugroho-Markarius Anwar yang akan menurunkan tarif parkir, Mardianto Manan menyebutkan hal ini perlu menjadi tindakan paling nyata nantinya.
"Sistem retribusi parkir yang diberlakukan di pinggir jalan, halaman supermarket atau yang disebut on street parking tentu ada pihak pengelolanya. Ada pihak ketiga yang memenangkan tender dan ada kontraknya," kata Mardianto Manan, Kamis (6/2/2025).
Atas tindakan petugas parkir yang tidak sesuai SOP, Akademisi Universitas Islam Riau (UIR) ini menyebutkan Walikota sebagai pemegang kewenangan seharusnya bisa menindaktegas melalui instansi terkait.
"Walikota bisa memberikan atensi terhadap instansi pengelolaan parkir. Itu kan wewenangnya Dishub, setelah teken kontrak tender, kalau pengelolaannya tak sesuai ya ditegur," ungkapnya.
Dikatakan mantan Anggota DPRD Riau ini, retribusi bisa ditunaikan dengan adanya tindakan pelayanan. Apabila pelayanan tak sesuai, pengendara bisa tidak membayar retribusi tersebut.
"Apabila dia tidak melakukan pelayanan atau kurang ajar seharusnya tak usah dibayar. Apabila dia melakukan dengan tingkah preman, hal itu sangat tidak bisa karena ini pelayanan," ungkapnya.
"Kalau dia tak ikut menarik kendaraan atau memarkirkan secara benar, ya pengendara tak usah bayar. Karena retribusi itu muncul, apabila dia melakukan pelayanan," sambungnya.
Untuk itu, dikatakan Mardianto, perlu adanya ketegasan dari Walikota terpilih pasca dilantik untuk ketentuan parkir di Pekanbaru.
"Walikota terpilih harus konsisten. Apabila memang ditenderkan ke pihak ketiga ya harus ditetapkan, jangan ada yang bermain di belakangnya. Jangan ada lagi permainan yang tak benar atau negatif itu, harus tegas. Jangan sampai dinas lebih politik daripada politik," ungkapnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :