Minim Penerangan, Kursi Taman di Pedestrian Jalan Sudirman Pekanbaru Berpotensi Jadi Tempat Mesum
Jumat, 27 Desember 2024 - 10:32:15 WIB
PEKANBARU - Kursi taman yang disediakan Pemko Pekanbaru di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman untuk menambah estetika kota, tampaknya tak terlalu mementingkan beberapa aspek pendukung lainnya.
Pasalnya, lampu penerangan yang tersedia di median jalan tak berfungsi dengan baik. Terdapat beberapa tiang dengan kondisi lampu yang mati.
Pantaun halloriau.com, kursi taman di sepanjang komplek perkantoran Pemprov Riau tepatnya dari Gedung Bank Indonesia hingga Pustaka Wilayah ataupun pada bagian seberang jalan, mulai dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Riau hingga RS Bhayangkara dan Kantor Kejati hingga Taman RTH Kaca Mayang terkesan remang-remang.
Lokasi yang kerap digunakan mayoritas muda-mudi untuk bersantai dengan pasangannya tersebut berpotensi menjadi tempat mesum dan pelanggaran kriminal lainnya.
Seorang pengendara yang melewati Jalan Jenderal Sudirman, Rasya Kurniawan menuturkan kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Mengingat, jalanan ini adalah tempat umum yang terlihat oleh banyak pengendara.
"Pemerintah sudah memberikan fasilitas untuk bersantai bagi masyarakat, tapi nyatanya malah disalahgunakan. Banyak pasangan muda-mudi yang bermesraan, tak sedikit dari mereka peluk-pelukan di kursi taman itu," sebut Rasya, Jumat (27/12/2024).
Hal tersebut dikatakannya, menggambarkan kurangnya rasa malu anak muda terhadap perilaku yang diperbuat.
Ditambah lagi, kendaraan yang diparkiran di bagian badan jalan dan berpotensi membahayakan pengendara lain.
"Mereka juga tak ingat waktu, sampai jam 11 malam masih disana. Posisinya sudah tak jelas lagi, lampu penerangan tak ada. Motornya juga diparkir di badan jalan, nanti ditabrak pengendara lain, kan jadi bahaya," tegasnya.
Kekecewaan Rasya bertambah dengan tidak ada pengawasan atau penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum atas tindakan muda-mudi itu.
"Itu dekat dengan kantor Satpol PP Kota Pekanbaru, kok bisa tak ada penertiban?. Taman RTH itu kadang lewat dari jam 11 juga masih ada pasangan, kok bisa aparat lengah atas kondisi ini?" tanyanya.
"Sarannya sih, harus ada jam tertentu yang diperbolehkan untuk mereka duduk disana, lewat dari jam itu, harus ditertibkan," sambungnya.
Rasya menyebutkan kursi taman dengan minim penerangan yang berpotensi dijadikan tempat mesum bagi pasangan muda-mudi itu sangat berlawanan dengan tunjuk ajar melayu.
"Kota Pekanbaru sebagai wajah Provinsi Riau tentu sangat mempertimbangkan beberapa aspek lingkungan di dalamnya. Kalau kondisinya begini, mana bisa kita dikatakan menjunjung tinggi nilai Budaya Melayu," pungkasnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :