PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru menggelar Fokus Group Discussion (FGD) untuk Persiapan rilis Buku Biografi sejumlah Ulama ternama asal Pekanbaru yang telah wafat.
Buku ini bertujuan untuk mengenang dan mengabadikan kontribusi para ulama Pekanbaru dalam menyebarkan dakwah Islam. Terdapat tiga kategori yang di angkat yakni, Tokoh Pendidikan, Tokoh Pergerakan dan cendikiawan.
Kegiatan FGD ini berlangsung di Kantor MUI Pekanbaru, Kamis (26/12/2024) yang dibuka Ketua MUI Kota Pekanbaru Prof Dr H Akbarizal, bersama Sekretaris Umum MUI Dr Erman Gani, dan dihadiri sejumlah narasumber, yakni Ketua Komisi Penelitian MUI Pekanbaru Dr Sri Nurhayati dan Dr Mashuri.
Dalam kesempatan itu, Ketua MUI Pekanbaru, Prof Akbarizan mengungkapkan, tujuan FGD ini, untuk mendokumentasikan ulama-ulama yang ada di Kota Pekanbaru, terutama yang telah meninggal dunia, dengan kriteria ulama yang dihormati, memiliki banyak jamaah, serta terhindar dari perilaku yang dapat merusak moral.
"Terdapat 42 Ulama yang telah wafat, yang kami identifikasi dengan track record baik, berdomisili di Pekanbaru, dihormati dan memiliki jamaah yang banyak," ujar Akbarizan.
Tim Peneliti dan Pengkaji MUI Pekanbaru telah memulai proses pendataan ini sejak 2 tahun lalu. Mereka menjaring masukan dari MUI di setiap kecamatan untuk menyusun daftar nama-nama ulama yang layak diprofilkan.
"Alasan MUI memilih ulama yang telah wafat, untuk melihat kontribusi mereka semasa hidup, hingga akhir hayat, memiliki latar belakang yang baik dan cocok dijadikan panutan," tambahnya.
Dalam prosesnya, MUI Kota Pekanbaru melakukan pendataan kepada sejumlah sumber informasi, mulai dari ahli waris dan keluarga ulama untuk mengumpulkan data yang akurat.
Penulis: Meri
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :