PEKANBARU – Jalan rusak dan berlubang akibat proyek galian pipa PDAM terus menjadi keluhan warga Kota Pekanbaru, terutama di kawasan Jalan Imam Munandar, yang kondisi jalannya semakin memburuk. Masyarakat setempat mengkhawatirkan keselamatan mereka, terutama di perempatan lampu merah Jalan Imam Munandar dan Jalan Sakuntala, di mana bekas galian pipa PDAM dibiarkan menganga dan membahayakan pengendara.
Sejak beberapa bulan terakhir, lubang-lubang bekas galian pipa tersebut belum juga diaspal atau ditambal kembali oleh pihak PDAM. Lubang-lubang itu hanya ditimbun dengan sirtu (pasir dan batu). Namun penimbunan ini tidak cukup efektif karena batu-batu yang digunakan terus berserakan, sementara lubangnya semakin melebar seiring waktu.
Ketika hujan turun, lubang-lubang tersebut tergenang air, membuatnya hampir tidak terlihat oleh pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kondisi yang paling parah terjadi di perempatan lampu merah Jalan Imam Munandar dan Jalan Sakuntala, di mana lubang bekas galian semakin melebar hingga ke tengah persimpangan, merusak permukaan jalan di area yang sering dilalui kendaraan.
"Lubang bekas galian pipa PDAM di Jalan Imam Munandar ini sudah beberapa bulan belum diaspal atau ditambal, hanya ditimbun dengan sirtu, dan lubangnya terus melebar sampai ke pinggir jalan," ujar Safrial, warga Jalan Bukit Barisan, kepada Tribun Pekanbaru, Sabtu (17/8/2024).
Safrial menambahkan bahwa kondisi ini sangat berbahaya, terutama di malam hari, ketika pengendara sulit melihat lubang tersebut, apalagi jika terisi air hujan.
"Berbahayanya lagi jika hari hujan, lubang itu tidak kelihatan karena tergenang air," ucapnya.
Senada dengan Safrial, Andi, warga Kulim, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia merasa pihak PDAM dan pemerintah seolah-olah membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa ada tindakan nyata.
"Sudah berbulan-bulan lubang ini dibiarkan begitu saja. Kalau memang harus dikeraskan, kenapa butuh waktu selama ini?" ujarnya.
Andi mengungkapkan bahwa masalah ini sangat mengganggu, terutama saat berhenti di lampu merah. Pengendara harus berhenti di luar badan jalan untuk menghindari lubang, yang membuat perjalanan menjadi lambat dan berisiko.
"Saat lampu hijau, kita harus menghindari lubang-lubang itu. Salah pilih jalan bisa-bisa masuk lubang," tambahnya dikutip dari tribunpekanbaru.
Warga berharap PDAM dan pemerintah setempat segera memperbaiki lubang-lubang bekas galian ini sebelum terjadi kecelakaan serius. "Apakah harus menunggu ada korban dulu baru mereka bertindak?" tanya Andi dan Safrial bersama warga lainnya dengan nada geram.
Keluhan warga ini diharapkan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan bisa kembali terjaga. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :