PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru tengah merancang grand design pembangunan kependudukan untuk jangka waktu 25 tahun. Ini menyikapi bonus demografi tahun 2045.
Juga sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Mengharuskan setiap daerah untuk memiliki rencana strategis dalam mengelola pertumbuhan penduduk.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengungkapkan grand desain ini sangat penting untuk menyikapi bonus demografi yang akan segera dihadapi.
"Kita itu sebenarnya ada peraturan dari BKKBN bahwa kita itu harus menyusun grand design pembangunan kependudukan di Pekanbaru untuk 25 tahun ke depan. Kita ingin bisa berkontribusi lebih baik pada Indonesia 2045. Grand desain ini akan menjadi pedoman kita dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas," ujar Indra, Senin (12/8/2024).
Lebih lanjut dikatakan Indra, setiap tahunnya Pemko Pekanbaru harus memiliki blueprint berkaitan dengan pembangunan kependudukan.
"Setiap tahunnya kita mesti punya blueprint berkaitan dengan pembangunan kependudukan ini. Jadi kami kira ini sangat tepat ya karena berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia," jelasnya.
Dalam grand desain tersebut, ada lima pilar yang akan menjadi fokus utama. Pilar-pilar ini meliputi Pengendalian Kuantitas Penduduk, Peningkatan Kualitas Penduduk, Pengarahan Mobilitas Penduduk, Pembangunan Keluarga dan Pengembangan Data Base Kependudukan.
"Di situ kan ada lima pilar antara lain misalnya, kelahiran penduduk, kualitas penduduk, termasuk mobilitas penduduk, dan lain-lain itu diatur disitu. Saya kira ini sesuatu yang mesti segera kita susun jangan sampai bonus demografi kita itu nanti justru tidak menguntungkan bagi kita," pungkasnya.
Salah satu tantangan yang menjadi fokus dalam grand desain ini adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Kota Pekanbaru. Menurut data BKKBN, diperkirakan pada tahun 2045 sekitar 20% penduduk Kota Pekanbaru akan berusia lanjut.
"Tadi disampaikan oleh BKKBN bahwa di 2045 lebih kurang 20 persen masyarakat kota pekanbaru itu lansia, nah terus bagaimana caranya lansia ini supaya dia produktif. Secara sosial dia dihargai dan lain-lain, tentu ini perlu kita tuangkan di dalam grand design itu," ungkap Indra.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah kota untuk memastikan bahwa lansia di masa depan tetap produktif dan dihargai secara sosial. Maka itu, perencanaan yang matang dalam grand desain ini akan sangat penting.
Tidak hanya itu, grand desain ini juga akan mempertimbangkan aspek mobilitas penduduk, mengingat Pekanbaru merupakan salah satu kota yang berkembang pesat.
Pengelolaan mobilitas penduduk yang baik akan memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses yang sama terhadap berbagai fasilitas dan layanan yang ada di kota ini.
Dengan disusunnya Grand Design Pembangunan Kependudukan, diharapkan Kota Pekanbaru dapat memanfaatkan bonus demografi secara optimal dan menjadi kota yang lebih baik di masa depan.
Selain itu, grand desain ini juga akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan kependudukan.
Penulis: Dini
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :