PEKANBARU - Rendahnya capaian imunisasi polio di Kecamatan Tuah Madani menjadi perhatian serius Pemko Pekanbaru.
Data terbaru menunjukkan, capaian imunisasi polio di kecamatan ini masih berada di angka 31 persen, jauh di bawah target yang ditetapkan.
Untuk itu Diskes telah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi kepada para orangtua serta tenaga pendidik terkait pentingnya vaksin polio.
Sebagai langkah konkrit, Diskes Kota Pekanbaru menggelar sosialisasi di Posyandu Sidomulyo, yang merupakan salah satu wilayah dengan cakupan imunisasi polio terendah.
Diakui Plt Kadiskes Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, masih ada keraguan di masyarakat mengenai vaksin polio. Meski begitu pihaknya telah mengambil tindakan dengan memberikan tetes polio kepada anak-anak yang masih belum menerima vaksin polio.
"Untuk kecamatan tuah madani yang merupakan wilayah kerja Puskesmas sidomulyo, itu capaian nya masih rendah oleh karena itu kita bersama teman-teman dari Disdik, kemudian Forkopimcam lintas sektor ada pak Kapolsek, pak Danlanud, pak camat, pak lurah, semuanya kita turun ke beberapa titik lokasi dan ternyata memang ada keraguan dari masyarakat, nah tadi kita ambil tindakan semua anaknya kita vaksin," ujar Ingot.
Dikatakan Ingot salah satu alasan diperpanjangnya PIN Polio putaran pertama lantaran masih banyak daerah yang belum mencapai target 95 persen.
"Memang secara nasional yang belum mencapai 95 persen itu sangat banyak. Jadi dilakukan semacam relaksasi ya perpanjangan sampai tanggal 11 agustus," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Sidomulyo, Gina Novi Carina mengungkapkan, salah satu alasan rendahnya capaian vaksin polio di Kecamatan Tuah Madani lantaran masih banyak orangtua yang tidak mengizinkan anaknya diberi tetes polio.
"Jadi memang permasalahan kita yang pertama masih ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk diberikan pin polio. Dari data kita kemarin untuk capaian di kecamatan tuah madani ini masih di angka 31 persen," tuturnya.
"Memang kami capaiannya paling rendah namun sasaran kami juga yang paling banyak hampir 22 ribu anak. Sementara untuk anak yang sudah kita berikan vaksin polio itu sudah hampir 7.500 anak," ujar Gina kepada halloriau.com, Selasa (6/8/2024).
Dikatakan Gina, Pin Polio merupakan vaksin yang sifatnya wajib diberikan kepada anak guna mencegah anak terkena virus polio.
"Pin polio ini sifatnya wajib diberikan kepada anak-anak kita karena memang ada di beberapa provinsi sudah terjadi polio dengan itu kita mencegah salah satu caranya dengan memberikan vaksin polio," jelasnya.
Selain itu dirinya juga meminta masyarakat untuk lebih selektif serta teliti dalam memilih informasi yang beredar terutama terkait vaksin polio.
"Kalau bisa sekarang ini masyarakat harus lebih selektif dan pintar-pintar memilih informasi-informasi yang beredar karena banyaknya informasi hoaks terkait vaksin polio ini yang menyebar. Tidak mungkin pemerintah itu menghabiskan dana yang jumlahnya tidak sedikit hanya untuk membuat masyarakat sengsara," sebutnya.
"Jadi tolong di dukung program dari pemerintah ini, perannya kita sebagai warga negara yang baik itu kita mendukung. Kalau bisa anak-anak kita semuanya yang usia 0 sampai 7 tahun 11 bulan diberikan pin polio," ungkapnya.
Dirinya berharap kedepan tidak ada lagi masyarakat yang mudah terpengaruh informasi hoaks.
"Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi, tidak ada lagi masyarakat yang mudah terpengaruh informasi yang belum jelas kebenarannya karena sudah banyak sosialisasi dan penguatan juga," tutupnya.
Penulis: Dini
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :