PEKANBARU - Warga yang tinggal di sekitar Jalan Paus dan Simpang Jalan Pari terpaksa menanam batang pisang di bahu jalan. Tindakan ekstrem itu lantaran kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, di bahu jalan terdapat lubang yang cukup dalam hingga dapat membahayakan para pengendara. Widiasmi seorang warga yang tinggal di daerah tersebut mengatakan, kerusakan jalan sudah lama, namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Sebelumnya warga sekitar juga sempat menambal jalan tersebut, namun tidak sampai sebulan lubang yang sebelumnya telah ditambal kembali rusak.
"Sudah lebih dari enam bulan jalan ini rusak. Cuma memang kondisi terparahnya itu dua bulan terakhir. Sebelumnya warga di sini sudah sempat menambal jalan ini, tetapi tidak sampai sebulan sudah rusak lagi," ujar Widiasmi ke halloriau.com, Rabu (31/7/2024).
Salah satu penyebab rusaknya jalan tersebut lantaran bocornya pipa air yang berada di bawah jalan. Dikatakannya, kerusakan bermula akibat permukaan jalan turun, karena pipa air PDAM bocor.
Dikatakan Widiasmi, warga sekitar sempat melapor kepada RT/RT sudah membuat laporan namun hingga saat ini masih belum ada tanggapan. Sebelumnya warga sekitar juga sudah melaporkan terkait pipa air PDAM yang bocor, namun belum ada tanggapan terkait hal tersebut hingga saat ini.
"Pertama kita sudah lapor ke pak RT. Jadi pak RT ini lah yang buat laporan waktu itu, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan. Warga yang di belakang ini juga sudah pernah melaporkan pipa air PAM yang bocor itu ke perusahaannya, tapi tidak ada tanggapan juga," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan Mutia warga yang tinggal di Jalan Paus tersebut, dirinya mengatakan, warga setempat sengaja menanam batang pisang sebagai penanda. Pasalnya banyak pengendara yang kerap menabrak lubang tersebut.
"Yang meletakkan batang pisang ini ya kami para warga karena sering ada korban akibat jalan ini. Yang paling sering itu mobil bannya pecah karena jalan ini. beberapa pengendara roda dua juga sempat ada yang terjatuh," ungkap Mutia.
Dijelaskan Mutia, warga sekitar sempat bergotong royong guna menambal lubang yang berada di bahu jalan tersebut. Namun kembali rusak sebab pipa air yang berada di bawah jalan juga tak kunjung diperbaiki.
"Kami para warga sudah coba menambal jalan ini, kami beli semen tapi karena di bawah jalan ini ada pipa air PAM yang bocor jadi tambalan semen itu tidak bertahan lama, sebulan sudah pecah lagi. Ini kalau dibuka bekas tambalan warga, itu airnya masih menyemprot," jelasnya.
Dirinya mengaku sering kaget lantaran mendengar dentuman keras yang berasal dari ban kendaraan yang pecah. Akibat menghantam lubang terutama di malam hari.
"Kami yang tinggal di sekitaran sini kalau malam itu sering kaget karena banyak kendaraan yang menghantam lubang itu dan berakhir ban nya pecah. Itulah kenapa kami coba kasih batang pisang sebagai penanda bahwa jalan ini berlubang, biar dari jauh warga itu tau ada lubang karena kalau malam lubang ini tidak terlihat karena gelap," kata Mutia.
Dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut, agar tidak semakin banyak warga yang mengalami kerugian materi.
"Kami sangat berharap sebagai masyarakat yang tinggal di sini, tolong lah jalan ini diperbaiki jangan sampai menunggu korban lebih banyak lagi. Jangan sampai ada korban manusia. Karena sejauh ini masyarakat itu masih mengalami korban materi, Ini tinggal menunggu luruh ke bawah aja lagi itu yang kami takutkan," tutupnya.
Penulis: Dini
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :