PEKANBARU - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pekanbaru, Mairustuti angkat suara terkait tuduhan yang diarahkan kepada dirinya yang disebut-sebut melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap para guru penerima dana tunjangan sertifikasi.
Mairustuti menyebutkan pihaknya memang memungut sejumlah uang, yang sifatnya suka rela guna menggelar syukuran atas pencairan dana tersebut.
"Memang ada meminta uang kepada penerima tunjangan sertifikasi, tapi itu sumbangan suka rela tidak dipatok. Ada yang menyumbang Rp100 ribu adapula Rp75 ribu," ungkap Mairustuti, Kamis (11/7/2024).
Hal itupun dikatakannya, merupakan inisiatif dari sejumlah guru yang ingin melakukan 'makan-makan' bersama guru lainnya yang tidak menerima tunjangan sertifikasi.
"Banyak mendapat saran dari guru penerima tunjangan, bagaimana kalau kita (guru, red) menggelar makan-makan. Hitung-hitung berbagi kebahagiaan bersama guru yang tidak menerima tunjangan," katanya.
Mairustuti membantah bawa dirinya melakukan pungutan 10 persen dari nilai tunjangan sertifikasi seperti yang diberitakan awak media sebelumnya.
"Jadi yang diberitakan itu tak benar. Tak ada kami memungut 10 persen dari tunjangan sertifikasi, hanya Rp100 ribu per orang, itu ada 37 guru. Dan tidak semua guru yang memberi Rp100 ribu, ada yang Rp75 ribu," ungkapnya.
Bahkan, kata Mairustuti sumbangan suka rela itu dikumpulkan salah seorang guru sebelum tunjangan sertifikasi diterima.
"Itu duit pribadi yang dikeluarkan. Belum cair sertifikasi itu, duit sudah dikumpulkan. Jadi itu memang duit dari kantong kami sendiri," tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik Riau Roni Rakhmat menyebutkan Disdik Riau sudah memanggil dan memeriksa Kepala SMKN 3 Pekanbaru Mairustuti, terkait dugaan pungutan tersebut.
Sambung Roni, Disdik Riau belum menentukan sanksi yang akan dikenakan terhadap Mairustuti karena proses pemeriksaannya belum selesai.
"Benar, sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Dinas terhadap oknum kepala sekolah tersebut. Terkait sanksi, kita belum bisa tentukan karena pemeriksaan sedang berjalan. Kita tunggu saja dulu hasil pemeriksaannya," pungkasnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :