PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, menyebut lelang angkutan sampah Kota Pekanbaru untuk tahun 2024 sudah dimulai. Lelang dilakukan untuk angkutan dua zona di Kota Pekanbaru.

Dikatakannya, saat ini lelang angkutan sampah tahun 2024 sudah dalam proses. Diharapkan lelang yang tengah berlangsung cepat selesai.

"Sampah, pengelolaan sampah saat ini dalam proses lelang. Karena memang lelangnya satu tahun," ujar Muflihun, Senin (12/12/2023).

Awalnya kata Muflihun, Pemko Pekanbaru berencana mengubah sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru. Angkutan sampah akan dikelola oleh masing-masing kecamatan.

Namun setelah dihitung, biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan menggunakan jasa pihak ketiga.

"Awalnya kemarin kita berkonsep maunya di kecamatan. Tapi setelah dihitung biaya yang dikeluarkan itu lebih besar, malah di atas biaya lelang ini. Kita nggak sanggup," katanya.

Akan tetapi untuk percobaan, di tahun depan khusus zona tiga yakni di tiga kecamatan di Rumbai akan menerapkan sistem kecamatan. Dimana masing-masing kecamatan bertanggung jawab untuk mengangkut sampah di wilayahnya.

"Jika di wilayah Rumbai ini berhasil, mungkin di tahun 2025 kita alihkan ke kecamatan. Karena kalau semuanya kecamatan, itu sudah kita kaji dengan ahlinya, kita malah boros Rp20 miliar," ucapnya.

Besarnya anggaran yang harus dikeluarkan, maka angkutan sampah kembali ke sistem lelang dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Namun begitu, dalam kontrak lebih ditekankan agar sampah di Kota Pekanbaru bersih.

"Dalam kontrak kita tekankan, kita ingin Kota Pekanbaru lebih bersih," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DLHK Pekanbaru Reza Fahlepi mengatakan, bahwa lelang sampah untuk tahun 2024 tayang di Website LPSE Kota Pekanbaru.

Namun dari pantauan Halloriau.com, lelang sampah di website LPSE Kota Pekanbaru belum tayang. Begitu juga dengan E-katalog, yang juga sebagai situs lelang, tapi tidak juga menampilkan tayangan lelang angkutan sampah.

Penulis: Rahmat
Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Termasuk 7 Sengketa Pilkada di Riau, MK Sidang Perdana 8 Januari Kilang Kayu dan Solar di Pekanbaru Ludes Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan Pemadaman Penyakit Hewan Meningkat di Riau Sepanjang 2024, Kampar Wilayah Terparah Kecelakaan Maut Tewaskan Satu Keluarga di Pekanbaru, DPRD Geram THM Buka Sampai Pagi Fenomena Tunda Bayar di Kepulauan Meranti : Tagihan Rp 45 Miliar, Tapi Uang Masuk ke Kas Daerah Hanya Rp 1.000		Jeritan Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Pekanbaru, Tuntut Hukuman Berat untuk Pelaku Buka-Tutup Lagi, Lintas Riau-Sumbar Km 106 Tanjung Alai yang Amblas Belum Ada Perbaikan Telaga Air Merah Disulap dari Waduk PDAM Menjadi Destinasi Wisata Favorit, Dikunjungi 7.000 Orang Saat Libur Nataru Marak Perilaku Menyimpang Remaja, Komisi III DPRD Pekanbaru Minta Aturan Hotel dan THM Diperketat Gubernur Riau Terpilih Kirim Bantuan Korban Banjir di Inhil