PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, klaim bahwa kematian bayi perempuan usia enam bulan pada Selasa (7/3/2023) lalu bukan karena vaksinasi polio. Mereka menilai bahwa meninggalnya bayi tersebut diduga karena tersedak.
Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen terkait kasus bayi meninggal. Awalnya ramai kabar dugaan bayi tersebut meninggal karena vaksin polio.
Dikatakannya, sebelum bayi yang bersangkutan meninggal, orang tua bayi melakukan vaksinasi di Puskesmas Umban Sari, Rumbai, Pekanbaru, Senin (6/3/2023). Kemudian bayi dibawa pulang tanpa adanya gejala-gejala akibat vaksinasi.
Pihaknya pun melakukan pemeriksaan terhadap bayi dan melihat bekas suntikan vaksin dan melihat hal-hal lain. Dari pemeriksaan itu, pihaknya tidak menemukan hal-hal yang mencurigai terkait dengan vaksinasi polio yang dilakukan sebelumnya.
Setelah itu, Diskes Pekanbaru melaporkan kepada Diskes Provinsi Riau dan juga Komisariat Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Pekanbaru dan Riau.
Kemudian pihaknya pun melakukan rapat bersama dengan tim dari Kemenkes RI, Komnas KIPI Pusat, Diskes Riau, Komda KIPI Pekanbaru, Komda KIPI Riau, serta serta BBPOM Pekanbaru. Dari hasil rapat itu, pihaknya berkesimpulan bahwa penyebab kematian bayi tersebut bukanlah akibat vaksinasi polio, melainkan karena ada satu hal lain.
"Dari pembahasan itu, diambillah kesimpulan bahwa yang bersangkutan, bayi tersebut meninggalnya bukanlah karena vaksinasi polio. Penyebab diduga ada penyebab lain," ujar Zaini, Jumat (10/3/2023).
Sementara itu, Ketua Pokja Pengkajian dan Penanggulangan (PP) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk Kota Pekanbaru Abdul Mutalib Rambe mengatakan, bahwa telaah kemungkinan penyebab lain yang berkaitan dengan vaksin tidak ada.
"Artinya ini bukanlah diakibatkan oleh vaksin," ucapnya.
Selain itu, penyebab dari medis juga tidak ada. Menurutnya, dari laporan yang diterima, bayi meninggal diduga karena gangguan pernafasan.
"Kesimpulan dari diagnosis bahwa ada sesuatu benda yang membuat bayi teraspirasi atau tersedak," katanya.
"Kalau kita lihat dari kronologinya, ibu bayi memberikan susu lebih dulu," tambahnya.
Ia menilai meski waktu bayi meninggal yang bersamaan, namun dari hasil pemeriksaan tidak ada hubungannya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :