www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Meski Diguyur Hujan, Ribuan Masyarakat Tetap Antusias Nonton Konser Virgoun
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Bayi Meninggal Pasca Vaksinasi Polio, Ini Kata Pokja KIPI Pekanbaru
Jumat, 10 Maret 2023 - 15:49:59 WIB
Diskes dan KIPI Pekanbaru jelaskan hasil analisis bayi meninggal usai vaksinasi polio (foto/rahmat)
Diskes dan KIPI Pekanbaru jelaskan hasil analisis bayi meninggal usai vaksinasi polio (foto/rahmat)

Baca juga:

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, klaim bahwa kematian bayi perempuan usia enam bulan pada Selasa (7/3/2023) lalu bukan karena vaksinasi polio. Mereka menilai bahwa meninggalnya bayi tersebut diduga karena tersedak.

Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen terkait kasus bayi meninggal. Awalnya ramai kabar dugaan bayi tersebut meninggal karena vaksin polio. 

Dikatakannya, sebelum bayi yang bersangkutan meninggal, orang tua bayi melakukan vaksinasi di Puskesmas Umban Sari, Rumbai, Pekanbaru, Senin (6/3/2023). Kemudian bayi dibawa pulang tanpa adanya gejala-gejala akibat vaksinasi.

Pihaknya pun melakukan pemeriksaan terhadap bayi dan melihat bekas suntikan vaksin dan melihat hal-hal lain. Dari pemeriksaan itu, pihaknya tidak menemukan hal-hal yang mencurigai terkait dengan vaksinasi polio yang dilakukan sebelumnya.

Setelah itu, Diskes Pekanbaru melaporkan kepada Diskes Provinsi Riau dan juga Komisariat Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Pekanbaru dan Riau.

Kemudian pihaknya pun melakukan rapat bersama dengan tim dari Kemenkes RI, Komnas KIPI Pusat, Diskes Riau, Komda KIPI Pekanbaru, Komda KIPI Riau, serta serta BBPOM Pekanbaru. Dari hasil rapat itu, pihaknya berkesimpulan bahwa penyebab kematian bayi tersebut bukanlah akibat vaksinasi polio, melainkan karena ada satu hal lain.

"Dari pembahasan itu, diambillah kesimpulan bahwa yang bersangkutan, bayi tersebut meninggalnya bukanlah karena vaksinasi polio. Penyebab diduga ada penyebab lain," ujar Zaini, Jumat (10/3/2023).

Sementara itu, Ketua Pokja Pengkajian dan Penanggulangan (PP) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk Kota Pekanbaru Abdul Mutalib Rambe mengatakan, bahwa telaah kemungkinan penyebab lain yang berkaitan dengan vaksin tidak ada.

"Artinya ini bukanlah diakibatkan oleh vaksin," ucapnya.

Selain itu, penyebab dari medis juga tidak ada. Menurutnya, dari laporan yang diterima, bayi meninggal diduga karena gangguan pernafasan. 

"Kesimpulan dari diagnosis bahwa ada sesuatu benda yang membuat bayi teraspirasi atau tersedak," katanya.

"Kalau kita lihat dari kronologinya, ibu bayi memberikan susu lebih dulu," tambahnya.

Ia menilai meski waktu bayi meninggal yang bersamaan, namun dari hasil pemeriksaan tidak ada hubungannya.

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Riki

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Konser Virgoun di Lancang Kuning Carnival diguyur hujan.(foto: sri/halloriau.com)Meski Diguyur Hujan, Ribuan Masyarakat Tetap Antusias Nonton Konser Virgoun
Ribuan masyarakat padati halaman kantor Gubernur Riau jelang pembukaan Gernas BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival 2024.(foto: risnaldi/halloriau.com)Ribuan Masyarakat Mulai Padati Kawasan BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
Pecah rekor MURI porsi mie sagu terbanyak di Gernas BBI-BBWI Riau.(ilustrasi/int)Pemprov Riau Siap Pecahkan Rekor MURI Masak Mie Sagu Terbanyak di Gernas BBI-BBWI 2024
Kadisperindagkop UMK Riau, Taufik OH.(foto: mcr)Kolaborasi dengan Dispar, Disperindagkop Riau Targetkan Transaksi Gernas BBI-BBWI Lebih Rp18 Miliar
Ketua DPW PSI Riau, Juandy Hutauruk (foto/int)PSI Riau Buka Penjaringan Kepala Daerah Jelang Pilkada 2024
  PT PHR menggelar talk show dengan yang menghadirkan narasumber Salman Subakat, CEO NSEI Part of Paragon Corporation.(foto: istimewa)Talk Show Bertajuk Tuan Dukung Puan, Bentuk Komitmen PHR untuk Kesetaraan Gender
UNESCO catat ada 70 persen serangan terhadap jurnalis lingkungan.(foto: istimewa)UNESCO: 70 Persen Jurnalis Lingkungan Jadi Sasaran Intimidasi dan Kekerasan
Dirjen BPD Kemendagri, La Ode Ahmad bersama Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.(foto: mcr)Dirjen BPD Kemendagri Puji Sinergi Pemerintahan Daerah dan Desa di Riau
Awan gelap di sekitar Kantor Gubernur Riau jelang Pembukaan Gernas BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival.(foto: dini/halloriau.com)Angin Kencang Terpa Kantor Gubernur Riau Jelang Konser Gernas BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
Hasil RUPS XL Axiata memutuskan untuk memberikan dividen merupakan wujud apresiasi kepada pemegang saham (foto/ist)XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Serta Bagi Dividen Rp 635,5 M
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved