Bukan Ditimbun Distributor, Disperindag Pekanbaru Ungkap Penyebab Minyakita Langka
PEKANBARU - Disperindag Kota Pekanbaru telah meninjau dan melakukan pengecekan terhadap distributor Minyakita, dan dipastikan tidak ada penimbunan yang dilakukan distributor.
"Kita sudah tinjau kemarin, ada dua distributor besar yang kita cek. Jadi distributor ini tidak hanya melayani pekanbaru, tapi juga kabupaten/kota yang ada di riau," ucap Kadisperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, Jumat (17/2/2023).
"Untuk pekanbaru ini saya betul-betul cek ke ujung gudangnya itu, memang dia tidak ada timbun," yakinnya.
Menurutnya, kelangkaan Minyakita di pasaran karena memang tidak ada stok di gudang distributor. Bahkan, pria yang akrab disapa Ami ini menyebut, Minyakita ini tidak dipasok di gudang, melainkan langsung didistribusikan.
"Bahkan Minyakita itu tidak sempat masuk ke gudangnya, dia langsung lansir di situ, supaya masuk ke pasar-pasar. Dan tempatnya juga saya lihat langsung," katanya.
Ia pun sempat berpikir ada penimbunan oleh distributor. Namun, setelah dilakukan pengecekan, dirinya memastikan tidak ada penimbunan.
"Saya kira untuk penimbunan saya pikir tidak, jatah kuota mereka itu sejak bulan 12-1 itu terputus dari produsennya, jadi itu kenapa minyak itu langka," sebutnya.
Mantan Kepala Bapenda Kota Pekanbaru itu pun juga menyebut, sesuai Keputusan Kemendag RI, mulai 1 Februari hingga tiga bulan kedepan wajib menambah DMO minyak goreng dari produsen.
"Jadi, misalnya dulu jatahnya 100 jadi dia harus penuhkan 150. Untuk menjamin pasokan kita sampai dengan setelah hari raya. Harusnya ini aman. Mungkin kalau ada yang langka, kasih tahu ke kami," ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya pun juga telah menggelar operasi pasar Minyakita di lokasi MTQ tingkat Kota Pekanbaru, Masjid Raudahtusshalihin, Kecamatan Kulim.
Pada operasi pasar itu, pihaknya menyediakan 100 kotak Minyakita, dan ludes diborong warga.
Pihaknya pun berencana menggelar operasi pasar tersebut pada lusa. Harga yang ditawarkan kepada warga pun di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter. Dimana pihaknya menjual dengan harga Rp12.600 per liter.
"Jadi kami langsung jemput ke distributornya supaya tidak ada kebocoran, dan barang ini betul-betul sampai, dan itu dijual dengan harga Rp12.600. Jadi di bawah harga HET, sesuai harga distributor," pungkasnya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :