PEKANBARU - Sepanjang tahun 2022, inflasi di Kota Pekanbaru mencapai 7,04 persen. Inflasi di Kota Pekanbaru terjadi pada bulan September-Desember 2022.
Pemko Pekanbaru menganalisis, pemicu inflasi tinggi karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, kenaikan BBM berdampak terhadap mobilisasi.
Sembako yang didatangkan dari daerah penghasil membutuhkan cost lebih besar saat BBM naik, dan dampaknya terjadi kenaikan harga sembako yang memicu inflasi.
"Kenaikan harga pada komoditi tertentu, masalah transportasi, kenaikan BBM sangat memicu. Ini yang menjadi kontributor terhadap inflasi di pekanbaru," ujar Ingot, Rabu (11/1/2023).
Dikatakannya, permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditi juga meningkat jelang akhir tahun. Konsumsi masyarakat juga tinggi menjelang momen libur natal dan tahun baru 2023.
"Sehingga menyebabkan permintaan terhadap bahan-bahan makanan minuman meningkat, ini yang juga menyebabkan kenaikan harga pada komoditi tertentu," terangnya.
Dirinya pun tak menampik inflasi di Kota Pekanbaru pada tahun 2022 cukup tinggi. Namun begitu, saat ini harga kebutuhan pokok di pasaran sudah cenderung stabil.
Ingot menyebutkan, ada kemungkinan inflasi di Kota Pekanbaru untuk bulan Januari 2023 ini sudah kembali membaik.
"Kita akan hitung (inflasi) di akhir bulan. Cuma setelah Nataru ini kita lihat harga sembako sudah bergerak turun lagi, karena permintaan sudah berkurang dan kembali normal," sebutnya.
Ia menambahkan, Pemko terus melakukan pengawasan di lapangan. Mereka juga turun ke pasar untuk memastikan ketersediaan dan harga sembako, serta berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk memastikan distribusi.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :