PEKANBARU - Kawasan Jalan Agus Salim yang akan dijadikan pusat kuliner pada malam hari oleh Pemerintah Kota Pekanbaru tak kunjung terealisasi. Para pedagang sayur dan daging pada pagi hari masih menduduki kawasan tersebut hingga siang dan bahkan sore.
Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru berharap kawasan yang akan dijadikan pusat kuliner tersebut dapat dimulai pada pertengahan Februari.
Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, kawasan itu akan menampung sekitar 160 pedagang. Ia berharap Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang mengelola kawasan tersebut pada malam hari dapat segera memulai.
"Kami mendorong LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) agar segera memulai kegiatan. Setelah dimulai, kami melakukan penyempurnaan penataan," ujar Ingot, Jumat (4/2/2022).
Dikatakannya, 160 pedagang itu akan mengisi pasar yang dimulai dari Jalan Agus Salim hingga ke Jalan Cengkeh. Setelah masuk, para pedagang juga akan mendapatkan pembinaan simultan oleh Disperindag, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Kebudayaan Pariwisata, serta dinas terkait lain.
Pemko Pekanbaru juga akan memperhatikan masukan dari warga dalam pembinaan dan perbaikan kawasan tersebut. Agar lebih tertata sesuai harapan.
"Supaya, konsepnya semakin hari semakin baik. Yang penting, kami dorong untuk memulai dahulu," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi pedagang setempat untuk mengisi wisata kuliner tersebut dengan sistem bongkar pasang lapak.
Diketahui, Disperindag Pekanbaru telah membagi kawasan Agus Salim tersebut menjadi tiga zona. Dini hari hingga pukul 08.00 Wib kawasan tersebut dijadikan sebagai pasar sayur dan daging. Siang hingga pukul 17.00 Wib dijadikan tempat pendestrian ataupun jalan umum. Sementara pukul 17.00 Wib hingga malam dijadikan tempat kuliner, wisata, kesenian maupun kebudayaan yang dikelola LPM.
Kawasan itu ditata untuk dijadikan kawasan Malioboro di Yogyakarta ala Pekanbaru. Sementara, pedagang sayur dan ikan yang menempati kawasan tersebut pada pagi hari melewati batas waktu yang ditentukan.
Para pedagang masih bertahan di bahu jalan dan tidak mau masuk ke dalam pasar yang disediakan.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :