PEKANBARU - Beberapa minggu terakhir, Satpol PP Kota Pekanbaru gencar melakukan razia di tempat prostitusi. Tidak sendirian, instansi penegak peraturan daerah (Perda) ini dibantu Front Pembela Islam (FPI).
"Yang pastinya kita komit berantas prostitusi. Itu target utama kita. Yang terpenting bisnis esek-esek harus mundur. Banyak pimpinan ormas memberikan dukungan, seperti FPI dan Pemuda Pancasila (PP) Provinsi," kata Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono, Senin (30/7/2018).
Menertibkan tempat prostitusi ini, pihaknya tidak langsung mengambil tindakan tegas, namun terlebih dahulu memberikan peringatan agar tidak menjalankan kegiatan yang melanggar aturan.
"Tahap pertama kita persuasif, kita beritahu dulu. Kalau tidak juga, kita akan ambil tindakan tegas," tegasnya.
Ia menambahkan, FPI sejak dulu, seperti bulan puasa menginginkan penertiban seluruh penyakit masyarakat (Pekat). Ia juga menyebut, jumlah panti pijat yang diduga dijadikan tempat prostitusi sudah didata.
Meski kurang personil, Ia menyebut akan mengupayakan terus mengawasi titik-titik tempat prostitusi. "Kalau kita lihat titiknya (lokasi prostitusi), bisanya cuman dua personel yang kita tugaskan untuk memberikan pengawasan," kata dia.
Kata dia, idealnya jumlah personil mencapai 800. Saat ini pihaknya hanya memiliki 365 personel. "365 itu THL (Tenaga Harian Lepas) semua," kata dia.
Kepala Unit Intel Satpol PP Kota Pekanbaru, J Victorino menambahkan, hingga kini jajarannya melakukan pendataan terhadap berbagai objek yang melanggar peraturan daerah, seperti tiang reklame ilegal, PKL hingga lokasi yang disinyalir dijadikan tempat mesum.
"Kita akan terus data, seperti saat ini diantaranya ada 15 panti pijat, diantaranya di wilayah Malibu, Nangka Sari Jalan Tuanku Tambusai, simpang kuda di Jalan Soekarno Hatta-Jalan Tuanku Tambusai. Yang banyak itu (panti pijat,red) seperti di Kecamatan Tenayan Raya, Marpoyan Damai, Kecamatan Payung Sekaki. Iya benar, sepeti yang disampaikan pak Kasat Pol PP, sewaktu menggelar operasi di Maredan, MPW PP turun ikut membantu," ungkap Rino.
Ketua FPI Kota Pekanbaru, Husnie Thamrin juga menyoroti hotel yang beroperasi di wilayah Kota Pekanbaru, agar tidak mengizinkan remaja di bawah umur untuk menginap. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya tindak mesum.
"Harapan kita juga, seperti hotel-hotel tidak memberikan izin kepada anak-anak (remaja) untuk menginap di hotel. Kita sangat apresiasi (Satpol PP Pekanbaru) untuk terus melanjutkan, tidak hanya sebatas di situ saja. Ini kedepan yang harus kita lakukan perbaikan-perbaikan," Husnie Thamrin.
Ditanya jika nanti Satpol PP Pekanbaru menggandeng FPI dalam berbagai operasi Pekat, Husnie Thamrin mengaku dengan tangan terbuka siap membantu Satpol PP maupun instansi lainnya.
"Saya setuju apabia bapak Kakan Satpol PP memberikan kepada FPI bersama-sama untuk memantau tempat yang harus dibenahi terutama itu di daerah Joundul," kata dia.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)