KAMPAR - Dalam rangka mendukung implementasi program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Riau tahun 2025, dilakukan panen perdana cabai merah di lahan Kelompok Tani Jaring Mas Sejahtera, Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Kamis (6/2/2025).
Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Riau, Panji Achmad mengungkapkan, selama ini Riau masih mengalami defisit produksi cabai merah.
"Hadirnya GNPIP, khususnya melalui program pengembangan klaster komoditas cabai merah di Kampar, diharapkan dapat menambah pasokan dari hasil panen di Riau sendiri. Dengan demikian, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah," ujarnya.
Ia menambahkan, pengurangan ketergantungan ini diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas harga cabai di Riau.
Namun, mengingat masih adanya defisit produksi beberapa komoditas pangan seperti cabai, beras, dan bawang merah, pengendalian stabilitas harga tetap harus ditopang oleh pasokan dari provinsi lain.
Untuk itu, GNPIP Riau juga memfasilitasi program kerja sama antardaerah (KAD) guna menjaga stabilitas harga komoditas pangan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan menegaskan, panen perdana ini membuktikan bahwa secara bertahap Riau mampu meningkatkan produksi cabai merah dengan produktivitas yang lebih tinggi.
"Kami yakin Riau bisa mencukupi kebutuhan cabai merah di masa mendatang dengan dukungan teknologi digital farming dan pengelolaan pola tanam yang tepat," ucap Job Kurniawan.
Ketua Kelompok Tani Jaring Mas Sejahtera, Indra Naufal, menyampaikan bahwa panen perdana kali ini dilakukan di area seluas satu hektare dari total 48 hektare yang mereka kelola.
Ia juga menjelaskan bahwa penerapan digital farming serta pendampingan dari Bank Indonesia Riau telah memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan produksi.
"Sebelumnya, produksi cabai merah hanya mencapai 0,5 kg per pohon. Sekarang, dengan metode digital farming, produksi meningkat drastis menjadi sekitar 2,6 kg per pohon," ungkapnya.
Ke depan, koordinasi dalam program GNPIP Riau akan terus diperkuat untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung stabilitas harga pangan di Riau.
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :