PEKANBARU - Curah hujan tinggi yang tak kunjung reda di Provinsi Riau telah menyebabkan banjir meluas di sejumlah daerah. Kondisi ini diperparah dengan pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang, meningkatkan risiko dan dampak bagi masyarakat.
Pemerintah Provinsi Riau bergerak cepat dengan mengajukan permintaan bantuan ke Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanggulangan bencana ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa bantuan yang diajukan meliputi peralatan dan logistik mendesak bagi warga terdampak di lima kabupaten.
"Pemprov Riau mengajukan permohonan bantuan peralatan dan logistik ke BNPB, seperti makanan lauk-pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, perlengkapan keluarga, selimut, matras, dan perlengkapan sekolah masing-masing 10.000 paket," kata M Edy Afrizal, Selasa (21/1/2025).
Selain kebutuhan logistik, Pemprov Riau juga meminta bantuan krusial lainnya, seperti tenda pengungsian (20 unit), mobil rescue (4 unit), mobil tangki air, mobil dapur umum lapangan, dan perahu karet.
"Kita juga mengajukan permintaan perahu polithelene, truk serbaguna, mobil Pickup, motor trail, velbed 500 unit, dan genset 20 unit. Mudah-mudah bisa segera terealisasi," tanbah Edi.
Data dari BPBD Riau menunjukkan dampak banjir yang signifikan di beberapa kabupaten. Kabupaten Kampar menjadi wilayah terdampak terparah dengan empat kecamatan dan 19 desa terendam banjir.
Sebanyak 2.530 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan enam KK mengungsi. Fasilitas umum, pendidikan, perkantoran, dan kebun seluas 292 hektar juga turut terdampak.
"Daerah lain di Kabupten Siak, terdapat 2 Kecamatan dan 2 desa, dengan jumlah terdampak banjir 823 KK dan yang mengungsi sebanyak 51 KK," katanya.
Selanjutnya di Kabupaten Pelalawan, banjir di 3 Kecamatan, 4 desa, warga terdampak 309 KK, mengungsi 19 KK, begitu juga dengan fasilitas umum, perkantoran dan pendidikan, dan jalan sepanjang 3,5 Kilometer. Untuk di Kabupaten Indragiri Hulu, jumlah warga terdampak banjir sebanyak 9 KK di 3 Kecamatan dan 3 desa.
"Untuk total dampak dari kejadian bencana hidrometeorologi ini hingga 19 Januari sebanyak 28 kejadian di 12 Kecamatan dan 28 desa. Yang terdampak banjir sebanyak 3.671 KK, yang mengungsi 68 KK, dan jalan yang terkena banjir sepanjang 11,5 kilometer di beberapa daerah," jelasnya.
"Daerah lain yang terkena banjir seperti Inhil juga terdampak, kita sudah menyerahkan bantuan ke daerah yang terdampak banjir sesuai dengan pengajuan dari daerah. Kampar, Inhu, Pelalawan, sudah diserahkan bantuan. Untuk tenda pengungsi masing-masing daerah sudah tersedia, jika mereka kekurang tenda dan perahu karet segera akan kita kirimkan bantuan sesuai dengan permintaan daerah," pungkasnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: M Iqbal
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Update Terkini Koto Panjang: Elevasi Waduk Turun, Pantauan Ketat Tetap Dilakukan Banjir Rendam 3 Sekolah di Pelalawan, Siswa Beralih ke Pembelajaran Daring Update Ramalan Zodiak: Peruntungan, Asmara, dan Keuangan Gemini, Libra, dan Pisces Harga Emas 1 Gram di Pekanbaru Naik Hari Ini, Cek Rinciannya Waroeng Steak Perkuat Dukungan untuk Bulu Tangkis Indonesia, Gandeng 3 Atlet Profesional
|
|
Gagal Penuhi Ekuitas Minimum, OJK Bekukan Izin Usaha PT Sarana Riau Ventura Redakan Stres dan Tingkatkan Kualitas Tidur dengan 4 Jenis Teh Herbal Ini Hujan Diprediksi Guyur Sebagian Riau, Berikut Prakiraan Cuaca dari BMKG 5 Kabupaten di Riau Diterjang Banjir, Pemprov Ajukan Bantuan Darurat ke BNPB Akibat Kebijakan Baru dari Pemerintah Pusat, Kepulauan Meranti Hadapi Penurunan Penerimaan PAD dan DBH
|
Komentar Anda :