PEKANBARU - Pemprov Riau terus menggencarkan langkah-langkah strategis guna mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Berbagai kebijakan mulai dari pengendalian harga kebutuhan pokok hingga peningkatan produksi pangan lokal dilakukan demi meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga daya beli di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis.
Sebagai bagian dari penguatan sektor pangan, Pemprov Riau meluncurkan gerakan tanam padi melalui bantuan benih dan pupuk untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan memperluas area tanam (PAT) sebesar 6.000 hektare.
"Pada Januari hingga Juli 2024, alokasi tanam meliputi Kampar 678 hektare, Pekanbaru 5 hektare, Kepulauan Meranti 184 hektare, dan Siak 165 hektare," kata Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan dilansir mcr.
"Sementara dari Agustus hingga Oktober, ditanam di Kuansing 196 hektare, Dumai 178 hektare, Rokan Hilir 1.938 hektare, dan beberapa wilayah lainnya," sambungnya.
Pemprov Riau juga mencatatkan peningkatan luas tanam padi sebesar 2,75 persen, dengan luas tanam mencapai 71.793 hektare pada 2024, naik signifikan dari 56.298 hektare pada 2023. Produksi padi diproyeksikan mencapai 225.837 ton pada 2024, meningkat 9,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain padi, Pemprov Riau turut menggalakkan gerakan tanam cabai dan bawang merah untuk memperkuat ketahanan pangan. Program ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok wanita tani.
"Kami memberikan 2.100 bibit cabai dan bawang merah di Desa Karya Indah, Kampar. Gerakan serupa dilakukan di Kecamatan Kulim dengan total bantuan 4.000 bibit," ungkapnya.
Program ini juga menjangkau empat kabupaten/kota, yaitu Pekanbaru, Dumai, Indragiri Hilir, dan Kampar, dengan total distribusi 8.400 batang bibit cabai dan bawang.
Pada 2024, melalui APBD Perubahan, Pemprov Riau menanam 5.000 batang cabai bersama ketua tim PKK di wilayah seperti Pekanbaru, Dumai, Kampar, dan Pelalawan.
“Saat ini, seluruh bibit telah ditanam dan mulai menunjukkan hasil,” imbuh M Job.
Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, Pemprov Riau menyelenggarakan operasi pasar murah di 74 titik, dengan 46 titik telah direalisasikan. Komoditas yang dijual meliputi beras, minyak goreng, gula, telur ayam, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.
“Kami juga menggelar pasar tani sebanyak 27 kali di 11 kabupaten/kota dan pasar tani mobile di Pekanbaru sebanyak tujuh kali. Hortimart pun diaktifkan setiap hari untuk mendekatkan produk petani ke konsumen,” tuturnya.
Program pengembangan kawasan cabai seluas 50 hektare juga menjadi salah satu langkah andalan Pemprov Riau. Bantuan berupa bibit, pupuk, dan pestisida telah diberikan kepada kelompok tani di tujuh kabupaten/kota.
“Hingga kini, seluruh lahan telah ditanami dan mulai memproduksi 200 ton cabai,” terang M Job.
Pemprov Riau juga tengah mempersiapkan pendirian BUMD pangan yang bertujuan memperkuat pengendalian inflasi melalui kerja sama antar daerah, operasi pasar, dan kontrak farming.
“Proses ini sedang menunggu kajian akademis kelayakan,” tutupnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :