PEKANBARU - Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Hutama Karya (HK) (Persero) memastikan perusahaan telah siap memberikan pelayanan optimal di seluruh ruas jalan tol-nya.
Salah satunya melalui percepatan penyelesaian pemeliharaan jalan tol yang ditargetkan rampung sepuluh hari sebelum libur natal 2024.
Selain itu, HK juga telah menyiapkan sejumlah strategi antisipasi kecelakaan seiring peningkatan trafik kendaraan pada puncak arus libur Nataru guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Sekaligus ini juga menjawab instruksi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti agar seluruh jenis perbaikan jalan tol harus rampung segera.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan HK, Adjib Al Hakim mengatakan, dari seluruh ruas yang dikelola, saat ini hanya ada satu ruas tol yang sedang dalam pemeliharaan yakni di ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Tol Terpeka).
"Walau hanya satu ruas, namun jalan tol ini merupakan backbone utama yang akan dilintasi pengguna jalan menuju Lampung, Palembang hingga Jambi. Ini juga merupakan ruas terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menjelaskan, pemeliharaan dilakukan menggunakan metode pelapisan ulang atau scraping, filling, overlay (SFO) dan rekonstruksi perkerasan rigid, dimana saat ini untuk SFO dilakukan di enam titik strategis yakni KM 174+900 hingga KM 174+971 A, 255+275 hingga 255+294 A, KM 279+720 hingga KM 279+754 A, KM 300+235 A hingga 300+270 A, 311+571 hingga 311+521 B, 252+788 hingga 252+998 B.
Sementara itu, titik pemeliharaan rekonstruksi perkerasan rigid dilakukan pada sembilan titik yakni di KM 146+065 hingga KM 146+074 A, KM 149+895 hingga KM 149+917 A, KM 224+600 hingga 224+605 B, KM 265+440 hingga KM 265+434 B, KM 273+390 hingga KM 273+405 A, KM 274+700 hingga KM 274+710 A, KM278+030 hingga KM 278+035 A, KM 280+750 hingga 280+752 A, 288+550 hingga KM 288+555 A.
"Hingga saat ini progress pemeliharaan sudah mencapai 50 persen untuk rekonstruksi perkerasan rigid dan 50 persen untuk pemeliharaan SFO, Seluruh pemeliharaan kami targetkan rampung sebelum 15 Desember 2024 ini," imbuh Adjib.
Pemilihan metode SFO digunakan untuk melakukan pemeliharaan pada perkerasan fleksibel yang mengalami kerusakan berupa alur dan lubang, dengan dilakukannya pekerjaan SFO diharapkan kondisi perkerasan fleksibel dapat bertahan dalam kondisi baik lebih lama.
"Sedangkan metode rekonstruksi rigid digunakan untuk pemeliharaan pada perkerasan rigid yang mengalami retak atau deformasi, dengan dilakukannya pekerjaan rekonstruksi rigid diharapkan kondisi perkerasan kaku dapat kembali seperti semula," ucap Adjib.
Tidak hanya dari sisi pemeliharaan pada mainroad, tambahnya, Hutama Karya juga memastikan fasilitas di rest area seperti toilet, ruang menyusui, mushola, hingga tempat makan tetap dalam kondisi bersih serta diawasi secara rutin agar nyaman untuk digunakan.
"Sementara dari sisi operasional, sejumlah strategi untuk mencegah kecelakaan selama libur Nataru juga disiapkan perusahaan meliputi Operasi Microsleep yang dilaksanakan di titik-titik rawan kecelakaan," tuturnya.
"Operasi Simpatik berupa pembagian snack dan kopi gratis kepada pengguna jalan terutama di titik istirahat, sebagai langkah antisipasi kelelahan dan mengantuk," sambungnya.
Termasuk, sambungnya lagi, menggelar Operasi Over Dimension Overload (ODOL) di gerbang tol utama untuk memastikan kendaraan tidak membawa muatan berlebih, dan penambahan Pos Pengamanan dan Posko Kesehatan bekerja sama dengan Kepolisian dan instansi terkait; hingga pemasangan rambu peringatan dan Variable Message Sign (VMS) di lokasi rawan kecelakaan dan titik pemeliharaan agar pengemudi lebih waspada.
Bahkan operasi simpatik dan microsleep ini juga rutin dilakukan oleh Hutama Karya di tol Pekanbaru-Dumai. Seperti semalam, tanggal 3 Desember 2024 , HK melakukan operasi simpatik di Gerbang Tol Bathin Solapan salah satu ruas di tol Permai.
"Untuk semua kendaraan yang masuk tol dari Gerbang Tol Bathin Solapan disosialisasikan tentang keselamatan berkendara di Jalan Tol. Bahkan kita juga berikan kopi, snack, dan permen agar pengendara terhindar dari mengantuk dan microsleep saat mengemudi," ungkap Branch Manager (BM) Tol Permai dan Pekanbaru-Bangkinang, Jarot Seno Wibawa.
Jarot menjelaskan, tujuan utama operasi ini dilakukan adalah untuk mengantisipasi kecelakaan.
"Ini bertujuan untuk mengatasi kecelakaan. Dan kurang lebih ada sebanyak 100 kendaraan yang dilakukan sosialisasi," ujarnya.
Adapun sosialisasi yang dilakukan antara lain yakni pemberian Flyer keselamatan berkendara, pemberian kopi, snack dan permen, sekaligus HK juga menghimbau agar pengendara istirahat di rest area saat lelah.
"Operasi ini dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero) secara gratis. Serta tidak mengganggu transaksi di Gerbang Tol dan tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas," terangnya.
Di sisi lain, HK tidak bosan-bosannya untuk menghimbau dan mengingatkan seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, dengan berkendara di kecepatan maksimal 80 km/jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk, serta selalu SETUJU bahwa keselamatan adalah nomor satu.
"Ini semua agar dapat terhindar dari kecelakaan. Makanya kami terus mengingatkan para pengguna jalan tol untuk mematuhi tata tertib yang berlaku," tutur Jarot.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)