Transformasi Digital PHR: Kunci Ketahanan Energi Nasional
Selasa, 12 November 2024 - 12:46:40 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), terus menunjukkan komitmen untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui transformasi digital di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Provinsi Riau.
Sebagai produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, PHR berkontribusi sekitar 25 persen dari total produksi nasional yang sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan domestik.
Transformasi digital menjadi elemen krusial bagi PHR dalam menghadapi tantangan industri energi, seperti peningkatan efisiensi, keselamatan kerja, dan keberlanjutan operasional.
“Transformasi digital yang diterapkan di PHR telah terbukti berperan sangat signifikan dalam memastikan pencapaian target produksi untuk negara," kata Vice President Information Technology PHR, Triatmojo Rosewanto.
"Teknologi-teknologi ini tidak hanya mampu mendukung peningkatan produktivitas tetapi juga menjamin keselamatan operasional dan memitigasi risiko lingkungan,” sambungnya.
Sejak alih kelola pada Agustus 2021, PHR telah melakukan lebih dari 1.300 pemboran sumur baru di area seluas lebih dari 6.400 km² dengan 11.300 sumur aktif.
Dengan skala operasi sebesar itu, penerapan teknologi canggih menjadi faktor kunci untuk memastikan kelangsungan produksi di lapangan minyak yang telah beroperasi puluhan tahun.
PHR telah mengadopsi berbagai teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasionalnya, antara lain:
1. Well Monitoring Systems
Sistem ini menggunakan Rod Pump Simulator dan Rod Pump Controller (RPC) untuk mengumpulkan data secara real-time, memungkinkan pemantauan produksi secara akurat.
Teknologi ini mendukung perawatan preventif dan optimalisasi produksi dengan biaya lebih efisien.
2. Mixed Reality (MR)
Teknologi HoloLens memungkinkan inspeksi dan pelatihan simulasi secara virtual, mengurangi kebutuhan mobilisasi tim ke lapangan.
"Mixed Reality membantu teknisi memahami prosedur kerja tanpa harus berada di area berisiko tinggi," tambah Triatmojo.
3. Computer Vision untuk Keselamatan
Teknologi ini mendeteksi kepatuhan karyawan terhadap penggunaan alat pelindung diri, seperti helm dan sepatu keselamatan, secara otomatis dan real-time.
4. Geographic Information System (GIS)
GIS yang terintegrasi dengan aplikasi seperti SONAR dan iJourney Management System (iJMS) mempermudah pemantauan aset dan kendaraan operasional di lapangan.
Integrasi dengan SCADA berbasis Industrial Internet of Things (IIoT) mendukung pemantauan dan pengendalian proses produksi secara real-time.
5. Robotic Process Automation (RPA)
RPA telah mengotomatisasi lebih dari 60 proses dalam 44 proyek, menghemat sekitar 49.000 jam kerja. Salah satu implementasi utama adalah pembuatan laporan Technical Completion Reporting (TCR) yang kini lebih cepat dan akurat.
6. Artificial Intelligence (AI)
AI digunakan untuk memantau kinerja pompa dan memprediksi potensi kerusakan hingga 20 hari lebih awal, mendukung tindakan perbaikan proaktif.
Transformasi digital telah memberikan dampak nyata dalam meningkatkan produktivitas dan keselamatan operasional PHR.
“Inovasi-inovasi ini memberikan dampak nyata yang sangat positif, baik dalam produktivitas maupun keselamatan operasional, dan kami siap untuk terus mendorong kemajuan ini demi kepentingan bangsa,” pungkas Triatmojo.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :