Kelahiran Bayi Gajah Sumatera di Riau, Tanda Sukses Konservasi di TWA Buluh Cina
Selasa, 05 November 2024 - 13:39:33 WIB
PEKANBARU - Dunia konservasi Indonesia menerima kabar gembira dengan kelahiran seekor bayi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar.
Bayi gajah ini lahir pada tanggal 4 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, dan menjadi simbol keberhasilan upaya pelestarian gajah di wilayah tersebut.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan menjelaskan, bayi gajah tersebut merupakan keturunan induk gajah betina bernama Ngatini, yang berusia 24 tahun, dan pejantan bernama Robin, berumur 25 tahun.
Menurutnya, kondisi kelahiran ini adalah momen yang sangat dinanti tim konservasi di Riau, yang terus berupaya menjaga kelestarian populasi gajah Sumatera yang terancam punah.
"Anak gajah ini lahir dengan berat sekitar 104 kg, lingkar dada 112 cm, dan tinggi bahu 83 cm," ujar Genman dilansir mcr, Selasa (5/11/2024).
“Kondisinya sangat sehat dan sudah aktif menyusui sejak dilahirkan. Sang induk, Ngatini, juga berada dalam keadaan baik pasca melahirkan,” sambungnya.
Ngatini sendiri memiliki cerita yang unik. Pada 2005, ia berhasil diselamatkan dari konflik dengan manusia di wilayah Bencah Kelubi, Tapung, Kampar.
Setelah peristiwa penyelamatan itu, Ngatini tinggal di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas hingga akhirnya dipindahkan ke TWA Buluh Cina pada 2017.
Pemindahan ini, menurut Genman, bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi tersebut, serta memberikan tempat yang aman bagi gajah-gajah seperti Ngatini untuk berkembang biak.
Kehadiran bayi gajah ini pun tidak lepas dari perhatian tim medis yang memastikan kesehatannya dan induknya tetap terjaga.
Setelah melahirkan, Ngatini mendapatkan perawatan intensif, termasuk vitamin dan obat-obatan pendukung yang diperlukan.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan induk serta mendorong pertumbuhan bayi gajah secara optimal.
"Kelahiran bayi gajah ini semakin memperkaya keanekaragaman hayati di TWA Buluh Cina dan menunjukkan keberhasilan upaya konservasi gajah Sumatera di Provinsi Riau," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :