PEKANBARU - Dalam rangka memperkuat sinergitas, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kuansing menggelar silaturahmi dengan Dit Intelkam Polda Riau, di Kantor Kemenag Kuansing.
Rombongan Dit Intelkam Polda Riau melalui Subdit Kamsus dipimpin AKP Edi Junaid SH beserta personil Subdit Kamsus, disambut baik Ketua MUI Kuansing H Bahtiar Saleh SAg MAg, serta dan Ketua FKUB Kuansing H Armadis SAg.
"Alhamdulillah, pertemuan berlangsung lancar dan mengalir saja. Ini bentuk sinergitas kami dalam mencegah paham radikal khususnya di wilayah Kabupaten Kuansing," kata Ketua MUI Kuansing H Bahtiar Saleh, Jumat (4/10/2024).
Dalam pertemuan secara kekeluargaan tersebut, membahas juga bagaimana meningkatkan hubungan dengan para tokoh agama untuk secara bersama-sama mencegah dan menangkal paham radikal, guna mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas.
Apalagi jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, serta uga proses tahapan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.
Karenanya, MUI dan FKUB bersama Dit Intelkam Polda Riau meminta semua tokoh, agar mendukung dan membantu pihak Kepolisian, dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme.
"Dengan begitu, kita bisa meredam segala bentuk isu-isu provokasi di Kabupaten Kuansing," ajaknya.
Bahtiar Saleh juga menyampaikan ucapan mengucapkan terima kasih dari keluarga besar MUI Kuansing, kunjungan Tim Dit Intelkam Polda Riau. Ini merupakan kehormatan bagi masyarakat Kuansing, terutama dalam pembinaan dan upaya membentengi masyarakat dari paham radikalisme.
Sekadar diketahui, untuk mencegah paham radikalisme ini, Kemenag Kuansing menganggap perlu peran banyak pihak, untuk bersinergi menangkal paham yang merupakan salah satu ancaman tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Untuk merealisasikan hal inj, kita harus bahu-membahu dengan semua pihak, agar menyelamatkan generasi masa depan dari bahaya radikalisme," sebutnya.
Lebih dari itu, Kemenag Kuansing melalui MUI dan FKUB, akan bersama-sama dengan Pemkab Kuansing dan pihak Kepolisian, bersinergi secara bersama-sama membangun ideologi masyarakat berlandaskan Pancasila.
Ketua FKUB Kuansing, Armadis menambahkan, bahwa paham radikalisme harus ditangka. Karena merupakan bahaya yang dapat mengganggu stabilitas daerah. Karenanya, FKUB mengajak seluruh lapisan masyarakat, Ormas, OKP dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), agar berperan aktif dalam menangkal paham radikalisme.
Caranya, dengan cara menguatkan ideologi Pancasila sebagai landasan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua potensi konflik sosial yang didasari pertikaian masalah agama harus diantisipasi sejak awal, termasuk kemungkinan masuknya paham - paham bertentangan dengan Pancasila, yang dapat merusak kehidupan masyarakat, khususnya di Kuansing yang agamis.
"Semoga pertemuan ini akan terus terjalin. Kami siap mendukung langkah Kepolisian dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, sehingga setiap tahapan Pilkada serentak tahun 2024 di wilayah Kuansing berjalan dengan aman, sejuk dan damai," harapnya.
Penulis: Mimi
Editor: Riki