Sumbang 27 Persen Porsi Nasional, Produksi Minyak Blok Rokan Sentuh 157.000 bpd
Senin, 22 Juli 2024 - 08:29:23 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, produksi minyak dari Blok Rokan mencapai 157.000 barel per hari (bpd) per 15 Juli 2024.
Produksi ini mengambil porsi sebesar 27 persen dari total produksi nasional yang mencapai sekitar 567.000 bpd.
Plt Dirjen Migas, Dadan Kusdiana menyatakan, pemerintah berharap kinerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Blok Rokan dapat lebih dioptimalkan.
"PHR harus terus meningkatkan produksi dan melakukan eksplorasi untuk peningkatan cadangan," ujar Dadan dilansir bisnis.com, Senin (22/7/2024).
Blok Rokan, yang telah berproduksi selama lebih dari 70 tahun, mencakup lebih dari 80 lapangan aktif dengan enam lapangan besar yakni Duri, Minas, Bangko, Balam South dan Petapahan.
Kementerian ESDM terus memonitor upaya PHR untuk mengembangkan minyak dan gas bumi non-konvensional (MNK) bekerjasama dengan EOG Resources, perusahaan asal Amerika Serikat.
"Saat ini baru saja menyelesaikan pemboran di sumur Kelok dan sedang dalam proses rig down, serta mobilisasi rig ke lokasi sumur Gulamo kembali, untuk selanjutnya dilakukan kegiatan fracturing (perekahan) lapisan batuan bawah permukaan," tambah Dadan.
Diketahui, PHR melanjutkan uji coba perekahan dan uji alir hidrokarbon di Sumur Gulamo DET-1, Blok Rokan, pada bulan ini.
Uji coba tersebut dilakukan setelah rampungnya pengeboran sumur MNK Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 pada paruh pertama tahun ini.
Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto menuturkan, perseroan saat ini melakukan evaluasi atas data logging dan data inti batuan (coring) hasil pengeboran dua sumur tersebut.
"Pada tahap selanjutnya akan dilakukan uji coba perekahan dan uji alir hidrokarbon di Sumur Gulamo DET-1 yang diperkirakan akan dimulai pada Juli 2024," ujar Rudi.
MNK merupakan migas yang diusahakan dari reservoir dengan permeabilitas rendah. Perbedaan mendasar antara hidrokarbon konvensional dan non-konvensional adalah, hidrokarbon konvensional terbentuk di batuan sumber dan bermigrasi ke batuan penyimpan (reservoir), sedangkan hidrokarbon non-konvensional terbentuk dan tersimpan di batuan yang sama.
Oleh karena itu, hidrokarbon non-konvensional tidak memerlukan struktur perangkap layaknya hidrokarbon konvensional dan terperangkap pada batuan dengan porositas dan permeabilitas yang sangat rendah, sehingga membutuhkan teknologi tinggi untuk mengeksploitasinya.
Berdasarkan hasil pengujian Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat pada 2013, potensi MNK pada lima cekungan di Indonesia mengandung sumber daya gas dan minyak in-place masing-masing sebesar 303 triliun kaki kubik (Tcf) dan 234 miliar barel minyak (BBO).
Salah satu potensi sumber daya MNK ini berada di Sentral Sumatra Basin, di mana Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PHR merupakan bagian dari cekungan tersebut.
Kementerian ESDM memperkirakan potensi MNK yang ada di Blok Rokan mencapai 1,28 miliar barel.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :