PEKANBARU - Melambungnya harga cabai merah keriting dan kebutuhan pokok lainnya dikeluhkan warga Pekanbaru, terutama emak-emak. Bahkan kenaikan hampir terjadi setiap hari di pasar tradisional di Kota Bertuah.

Untuk saat ini harga cabai merah bukit di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru mengalami kenaikan hingga Rp 5.000 per kilogram. Di mana jika sehari sebelumnya harga cabai bukit Rp 120.000 per kilogram hari ini Kamis (14/3/2024) menjadi Rp 125.000 per kilogram.

Cabai merah Medan juga ikut mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 90.000 per kilogram hari ini menjadi Rp 100.000 per kilogram.

Rawit hijau juga mengalami kenaikan yakni dari Rp 88.000-90.000 per kilogram hari ini sudah berada di harga Rp 100.000 per kilogram

Sementara di Pasar Agus Salim Pekanbaru harga cabai jauh lebih mahal yakni tembus diharga Rp 100-120.000 bahkan hari ini sudah berada diharga Rp 150.000 per kilogram dari yang sebelumnya Rp95.000 per kilogram.

Tak hanya cabai merah, bawang putih pun juga kembali mengalami kenaikan harga yaitu Rp 42.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp22.000 per kilogram.

Rawit merah Rp90.000 per kilogram dari sebelumnya sempat turun di Rp80.000 per kilogram, bawang merah juga mengalami kenaikan harga Rp40.000 per kilogram dari sebelumnya Rp38.000 per kilogram.

"Semua pada mahal cuma tempe sama tahu yang gak naik selebihnya melambung. Kalau biasa beli beli cabai seperempat sekarang beli satu ons aja lagi. Biar uang belanja cukup untuk beli kebutuhan dapur yang lain," ungkap Yuli salah seorang warga.

Tak hanya pembeli atau masyarakat, pedagang harian juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan terpaksa berhutang karena modal belanja tidak mencukupi untuk membeli kebutuhan sembako setiap harinya.

"Kita modal enggak banyak sementara harga setiap hari naik. Mau tak mau tadi kita terpaksa ngutang dulu sama pedagang yang di pasar karena uang kita kurang. Alhamdulillah untungnya karena sudah langganan dikasi," ujar Ani salah seorang pedagang kedai harian.

Untuk harga daging sapi di Pasar pagi Arengka Rp 140.000 per kilogram. Namun di pasar Agus Salim harga daging sapi segar bertengger diharga tertingginya yaitu Rp150.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp140.000 per kilogram, disusul ayam potong Rp35.000 per kilogram dari sebelumnya Rp32.000 per kilogram, telur ayam ras Rp58.000 per papan dari sebelumnya hanya Rp50.000 per papan.

Menurut salah seorang pedagang cabai di Pasar Agus Salim Yolanda mengaku, selama beberapa tahun terakhir harga cabai merah Bukittinggi hari ini menjadi yang lebih tinggi yaitu Rp120.000-150.000 per kilogram.

"Pasokan cabai merah Bukittinggi yang sudah tidak masuk selama beberapa hari ini sedangkan permintaan pasar akan barang tersebut cukup tinggi. Harga sekarang Inilah harga cabai yang paling mahal selama ramadan beberapa tahun belakangan. Biasanya cuma sampai Rp100.000 per kilogram ini malah lebih. Bahkan bisa naik lagi karena memang bahannya itu yang tidak ada. Kami saja masih jual stok sebelum Ramadan,"ucapnya.

Menurutnya hilangnya stok cabai dan bawang dari Sumatera Barat lantaran adanya bencana alam yang menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen, apalagi banjir bandang yang melanda kawasan Sumatera Barat juga memutuskan akses lalulintas barang dari dan ke Kota Pekanbaru.

"Karena adanya bencana alam itu lah makanya mahal semuanya, banyak yang gagal panen," ucapnya.

Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Tim SAR Temukan 9 Korban Selamat Kapal Berlian 1 di Perairan Meranti Indonesia Bertemu China di Final Thomas Cup 2024 Hadiri Halalbihalal IKA Smansa Pekanbaru, Pj Gubri: Momentum Mempererat Silaturahmi Alumni Pengungsi Rohingya Tinggal di Gubuk Terpal, Pemko Pekanbaru Tutup Mata? Hapus Rekor Buruk 14 Tahun, Indonesia ke Semifinal Uber Cup 2024		Gebyar BBI-BBWI Ladang Pungli Jukir Liar, Pengunjung Diperas Rp10 ribu Sekali Parkir Pulau Cinta Jadi Fokus Kick Off Program Sertifikasi Halal 3.000 Desa Wisata di Riau Raih Suara Terbanyak, Zulkardi Raih Penghargaan PDI-Perjuangan Riau Ade Agus Kembalikan Formulir Balon Bupati ke PKS Inhu Warung Remang-Remang KM 2 di Jalan Koridor Kembali Beroperasi, Warga Ancam Tutup Paksa