PEKANBARU - Lebih kurang sepekan jelang bulan Ramadan 2024, harga sembilan bahan pokok (Sembako) makin melambung. Seperti cabai merah keritik, minyak goreng, dan beras mahal.
Untuk harga cabai merah dan rawit saat ini sudah berada di harga Rp90.000 per kilogram bahkan sudah mencapai Rp 100.000 per kilogram di tingkat pedagang harian. Padahal, jika dibandingkan harga normal hanya berkisar Rp45.000-50.000 per kilogram
Sementara untuk harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan (Minyakita) Rp18.000 perkilogram jika dibandingkan harga normal hanya Rp 14.500- 15.000 perkilogram. Sama halnya dengan harga gula pasir dari Rp 14.500 per kilogram saat ini sudah berada diharga Rp 17.500 per kilogram.
Beras merek anak daro solok kemasan 10 kg berkisar Rp170.000 dari sebelumnya sempat turun di harga Rp165.000, untuk beras anak daro tiga raja Rp175.000 per kemasan 10 kg dari sebelumnya Rp170.000, dan beras anak daro dari Rp165.000 per kemasan 10 kg naik menjadi Rp175.000.
Kemudian beras sokan Rp170.000 per kemasan 10 kg naik menjadi Rp180.000, beras kuria kusui Rp170.000 per kemasan 10 kg naik menjadi Rp180.000, beras pandan wangi Rp180.000 per kemasan 10 kg, beras belida yang sempat turun Rp60.000 per kemasan 10 kg, naik menjadi Rp165.000.
Sedangkan beras topi koki Rp160.000 per kemasan 10 kg naik menjadi Rp168.000, dan beras anak daro jasa bunda Rp170.000 per kemasan 10 kg kini naik menjadi Rp180.000.
"Harga beras anak daro dua hari yang lalu kita beli masih diharga Rp 17.000 per kilogram, hari ini sudah diharga Rp 18.000 perkilogram," ungkap Sari, salah seorang warga, Selasa (27/2/2024)
Kondisi melambungnya harga sembako di Kota Pekanbaru sangat dikeluhkan masyarakat, bahkan masyarakat berharap pemerintah memberikan solusi atau alternatif agar kondisi ekonomi masyarakat tidak kian menjerit.
"Hampir semua kebutuhan masyarakat naik. Bawa uang belanja ke warung Rp 100 ribu tidak ada arti lagi sekarang. Kalau gini terus tidak menutup kemungkinan makin mendekati Ramadan makin naik, apalagi besok pas lebaran bisa cabe tembus diharga Rp 120.000 per kilogram," sebutnya.
"Untuk itu, kita berharap pemerintah memberikan solusi buat kita. Apakah diadakan pasar murah atau semacamnya, kondisi ekonomi serba sulit saat ini. Kalau diadakannya pasar murah setidaknya meringankan beban pengeluaran kami, karena harga jual yang diadakan pemerintah lebih murah dibandingkan harga jual dipasaran," harap Sari.
Untuk diketahui, saat ini harga ayam potong juga masih berada dalam daftar harga kebutuhan yang mengalami kenaikan harga. Yakni berada diharga Rp 32.000 per kilogram padahal jika dibandingkan harga normal hanya Rp 26.000 hingga Rp 29.000 per kilogram.
Harga telor ayam ras juga tidak mau ketinggalan, yakni dari harga normal Rp 44.000 per papan (30 butir) naik menjadi Rp 48.000 dan kembali naik diharga Rp 50.000 per papan (30 butir) sesuai ukuran.
Tak hanya itu, harga sayur-sayuran juga masih melambung. Diantaranya kacang panjang, wortel, nangka muda, buncis, kentang dan sayur-sayur lainnya.
"Bawa uang belanja sekarang sering enggak cukup. Kacang panjang aja sudah Rp 18.000 per ikat (30) biasa hanya Rp 800-10.000 per ikat. Belum lagi wortel, buncis dan sayur lainnya ikut melambung," ungkap Nasir salah seorang pedagang harian saat usai berbelanja di Pasar Pagi Arengka.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :