Direktorat Air Minum Gelar FGD Pelaksanaan Perekayasaan Air Minum Pengolahan Air Gambut
PEKANBARU - Dalam rangka pelaksanaan perekayasaan bidang air minum TA 2021 di Balai Teknologi Air Minum melalui Direktorat Air Minum menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Perekayasaan Air Minum “Pengolahan Air Gambut”.
Kegiatan dilaksanakan melalui video conference bertempat di Ruang Audio Visual Gedung PIP2B Provinsi Riau, Selasa (27/10/2020).
FGD ini dibuka langsung oleh Direktur Air Minum, dan dihadiri oleh Direktur Bina Teknik Dit. Cipta Karya, Kasubdit Wilayah I, II dan III Direktorat Air Minum, Direktur PDAM Tirta Dumai Bersemai, PPK Air Minum Balai PPW Riau, dan menghadirkan narasumber yaitu M. Tohir ST., MT Perekayasan Madya Direktorat Bina Teknik Dit. Cipta Karya, Kepala Balai PPW Riau dan Kepala Dinas PU-Tarukim Kab. Siak dengan moderator Kepala Balai Teknologi Air Minum.
Dalam laporannya Ketua Panitia acara menyampaikan sesuai dengan Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2020 bahwa Tugas Balai Teknologi Air Minum adalah melaksanakan pelayanan pengujian, inspeksi dan sertifikasi serta pengkajian teknologi air minum. Tujuan dari FGD ini yaitu dalam rangka melakukan koordinasi kegiatan perekayasaan yang akan dilaksanakan di tahun 2021.
Selanjutnya Direktur Air Minum Yudha Mediawan dalam sambutannya mengatakan FGD yang dilaksanakan pada hari ini berkaitan dengan perekayasaan teknologi air gambut yang sangat penting bagi daerah-daerah tertentu yang memiliki area gambut yang luas sehingga permasalahan pada kualitas air dan warna pada daerah tersebut menjadi suatu prioritas untuk ditangani.
“Semoga hasil dari FGD ini dapat kita rumuskan untuk menjadi pilot project di Provinsi Riau dan dapat bermanfaat bagi masyarakat tentunya,” harapnya.
Dalam paparannya Kepala Balai PPW Riau menyampaikan terimakasih kepada Direktur Air Minum yang telah memilih Provinsi Riau sebagai sample pada acara FGD ini. Capaian Akses Aman Air Minum Provinsi Riau pada tahun 2017 sebesar 75,12%, 2018 sebesar 79,68%dan pada tahun 2019 sebesar 87,42%.
Adapun isu strategis Provinsi Riau di sektor air minum yaitu rendahnya capaian pelayanan air minum Provinsi Riau melalui jaringan perpipaan (7-8%), idle capacity terhadap IPA terbangun di semua Kab/Kota Provinsi Riau, rawan air bersih yang tersebar di Provinsi Riau seperti Kab. Kepulauan Meranti, Kab. Rokan Hilir, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Bengkalis, Kab. Siak dan Kota Dumai terkait dengan kondisi lahan gambut dan permasalahan lainnya bukan hanya pada lahan gambut saja, tetapi sumber air bakunya juga kekurangan.
Selanjutnya Ichwanul menyampaikan beberapa instalasi pengolahan air gambut Provinsi Riau diantaranya SPAM IKK Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan dengan air baku berlokasi di Sungai Gasib, dengan data air hasil olahan IKK Lubuk Dalam yaitu tidak berbau, warna 5 TCU, TDS 218 mg/L, Turbidity 0,980 NTU dan Tidak Berasa.
Terakhir Kepala Dinas PU-Tarukim Siak Irving Kahar Arifin memaparkan secara umum pengolahan air minum yang ada di Kabupaten Siak. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :