PEKANBARU - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kembali dilakukan oleh pihak Pertamina, dari awalnya Rp7900 menjadi Rp8000, sekarang naik lagi dari Rp8000 menjadi Rp8.150 per liternya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Mahasiswa Univerisat Riau Rinaldi Parepare menilai kebijakan tersebut jelas membunuh masyarakat secara perlahan, beberapa aksi protes sudah dilakukan atas kenaikan BBM jenis Pertalite tersebut.
Namun sepertinya aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di Pekanbaru Riau dianggap seperti angin lalu, sehingga pihak Pertamina kembali menaikan harga BBM di Riau.
"Membunuh rakyat jangan perlahan, kalau Pemerintah berani mari terang-terangan, kami siap lawan...!!!"
"Ditengah keterpurukan ekonomi, di tengah masalah impor beras, impor garam dan impor-impor lainnya yg membunuh parah petani, pemerintah melalui Pertamina kembali membunuh rakyat secara keseluruhan dengan kembali menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Terhitung sejak awal 2018, ini sudah kali ke-2 Pemerintah menaikkan harga BBM, ini sama dengan membunuh rakyat secara berlahan, kalau pemerintah berani mari terang-terangan kami siap lawan," ungkap Rinaldi, Minggu (25/3/2018).
Untuk diketahui, BBM jenis Pertalite ini pada dasarnya diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke atas, dan harganya sendiri di Riau menduduki posisi pertama termahal jika dibandingkan daerah lain di Indonesia, sementara di lapangan BBM premium (Subsidi pemerintah) sangat sulit didapatkan, dan secara otomatis Pertalite jadi alternatif masyarakat menengah ke bawah.
Beberapa upaya masyarakat melalui mahasiswa, meminta pemerintah dan pihak Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertalite sudah dilakukan, namun belum menampakkan hasil, untuk itu Presiden Mahasiswa UR kembali mendesak kedua belah pihak untuk mengevaluasi kembali kebijakan menaikkan Pertalite tersebut.
"Kalau Pertalite harganya naik terus, maka ini sama dengan pemerintah membunuh masyarakat kecil. Untuk itu kami menuntut Pemerintah, rasionalisasikan kenaikan harga BBM ini di hadapan masyarakat. Pertamina juga harus segera memenuhi janjinya menambah kuota BBM jenis Premium di Riau. Pertamina harus turunkan harga jual dasar BBM jenis Pertlaite di Riau yg lebih tinggi dari daerah lainnya," imbuhnya.
Jika tuntutan mahasiswa tersebut tidak dipenuhi, Rinaldi berjanji akan gerakkan aksi demontrasi besar-besaran di Kantor Pertamina perwakilan Riau, termasuk juga ke DPRD dan Pemprov Riau.
"Kalau ini tidak disegerakan, kami akan duduki kantor Pertamina perwakilan Riau. DPRD Riau dan Pemprov Riau juga jangan lupa dengan janjinya, segera eksekusi turunnya PBBKB Riau. Kalau tidak, kami akan kepung Kantor DPRD Riau," tegas Rinaldi.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :