Apa Penyebab Kampas Rem Mobil Matik Cepat Tipis?
Jumat, 05 April 2024 - 06:21:25 WIB
JAKARTA - Mobil dengan transmisi matik memberikan kemudahan penggunanya untuk hanya fokus pada gas dan rem tanpa melakukan perpindahan gigi.
Namun, kemudahan yang ditawarkan terdapat konsekuensi untuk pemilik mobil matik, salah satunya kampas rem cepat tipis alias habis.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, mobil manual bisa memanfaatkan engine brake untuk membantu kinerja sistem pengereman dengan mengoper ke gigi rendah, berbeda dengan transmisi matik yang hanya mengandalkan rem.
“Matik ada engine brake, tetapi tidak seperti pengoperasian pada sistem transmisi manual. Posisi idling saja jika tuas transmisi masuk posisi D, girboks dan rem akan menahan laju kendaraan,” ucap Bambang beberapa waktu lalu.
Bambang juga menjelaskan, ukuran kaliper standar pabrikan sama saja, tetapi yang berbeda yakni bagian brake force. Sehingga, pemakaian kampas rem pada mobil matik akan cepat habis lantaran daya cengkram tidak bisa rata.
“Saat bekerja, terlebih jika membawa mobil jalan ke pegunungan, medan berat membuat pengereman mobil bekerja dua kali lipat, dibandingkan jalan perkotaan. Kaliper memompa piston untuk mendorong brake pad menekan kampas rem supaya mobil bisa berhenti,” ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh, Suparman, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso mengatakan, keausan pada kampas rem mobil matik merupakan hal wajar karena rem menjadi satu-satunya yang diandalkan untuk memperlambat laju kendaraan.
“Bila dibandingkan mobil manual, otomatis mobil matik itu lebih cepat habis setengahnya, apalagi seperti habis digunakan jarak jauh seperti mudik, itu wajib kembali untuk di cek kondisinya,” kata Suparman kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Suparman juga mengatakan, bila mobil manual ganti kampas rem tiap 60.000 kilometer, mobil matik bisa 30.000 sampai 40.000 Km sudah diganti.
Selain itu, kebiasaan buruk pengemudi juga menjadi penyebab kampas rem mobil matik cepat habis.
Misal, kebiasaan menahan pedal rem dengan kaki dibandingkan mengaktifkan rem tangan saat berhenti. Lebih parah, jika melakukan hal tersebut saat posisi transmisi di D.
“Kondisi ini menyebabkan kampas rem cepat habis. Bahkan kebiasaan ini dilakukan hampir setiap saat, dan saat melaju akan ada gesekan yang terjadi antara cakram dan kampas rem terlalu berat. Pada posisi tuas di D itu sama saja rem disuruh menahan laju gerak kendaraan,” kata Suparman, seperti yang dilansir dari kompas.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :