JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus mendorong peralihan ke kendaraan listrik dengan berbagai kebijakan dan subsidi, mematok target ambisius 15 juta unit mobil dan motor listrik di Tanah Air pada tahun 2030.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, Presiden telah menyampaikan target sekitar 10 persen populasi kendaraan listrik pada tahun 2030.
"Dari pak presiden, sudah menyampaikan kira-kira dibutuhkan 10 persen populasinya (kendaraan listrik) di 2030 atau hitungannya sekitar 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik," ungkap Rachmat dilansir liputan6.com, Minggu (24/12/2023).
Meskipun saat ini jumlah kendaraan listrik di Indonesia masih puluhan ribu unit, pemerintah optimis dengan dukungan dan dorongan yang diberikan, target ambisius itu dapat tercapai dalam kurun waktu tujuh tahun.
Rachmat menekankan tiga faktor kunci dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik, yakni pilihan kendaraan yang handal, harga yang terjangkau, dan infrastruktur yang lengkap.
"Dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni pertama dibutuhkan pilihan-pilihan kendaraan yang andal, mumpuni, baik dari sisi kinerja dan sebagainya," tuturnya.
"Kedua, harga kendaraan listrik juga perlu terjangkau buat masyarakat indonesia, kemudian ketiga diperlukan ekosistem infrastruktur yang juga lengkap dan mumpuni," jelasnya.
Pemerintah juga telah meluncurkan program-program untuk meningkatkan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia, termasuk transisi dari kendaraan konvensional ke listrik dan mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi.
Rachmat menyebut, sekitar 17 pabrik motor dan dua pabrik mobil di Indonesia sudah menerapkan TKDN 40 persen.
"Jadi motor sudah cukup banyak bahkan yang pakai kita lihat pabrikan yang nomor satu di indonesia motor honda juga sudah punya produk ini. Terus yang mobil yang punya TKDN 40 persen, ada dua pabrikan pertama dari china dan satu dari korea selatan," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :