BANDUNG - Kontingen Riau sukses memenuhi target finis diurutan 10 besar klasemen akhir Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat. Setelah menuntaskan seluruh pertandingan di 35 Cabang Olahraga, Rabu (28/9/2016) malam, Riau masih menduduki peringkat Tujuh.
Riau menambah perolehan medali dihari terakhir pertandingan lewat Cabang Olahraga Taekwondo, Biliar dan Tarung Drajat. Galuh Kogas yang turun di nomor under 84 Kg berhasil mengalahkan Taekwondoin asal DKI Jakarta, Sadly di partai final dan berhak memperoleh medali emas.
Sementara tarung drajat mengemas medali perunggu yang diperoleh M Ali yang turun dikelas 52 kilogram. Tambahan medali perunggu juga disumbangkan cabor bola billiar melalui Ibrahim Mahdi yang turun di nomor bola 10 perorangan putra.
Dengan tambahan medali emas dan perunggu ini, total Riau sudah mengumpulkan 72 medali dengan rincian 18 emas, 26 perak dan 28 perunggu.
Dari hasil rekapitulasi perolehan medali PB PON Jabar, saat ini Riau berada diposisi terbaik dibanding Provinsi peserta PON dari Sumatera lainnya. Sebut saja Sumatera Utara, yang berada di posisi 9 dengan torehan 16 emas, 17 perak dan 34 perunggu.
Sementara Jawa Barat sudah dipastikan keluar sebagai Juara Umum PON XIX 2016. Dengan mengusung slogan "Jabar Kahiji", atlet-atlet tanah pasundan sukses memborong 529 medali dengan rincian 217 emas, 156 perak dan 158 perunggu.
Sementara Jawa Timur menempel diposisi kedua atau menggusur Juara bertahan PON XVIII Riau 2012, DKI Jakarta dengan raihan 133 emas, 137 perak dan 133 perunggu.
DKI Jakarta sendiri sebenarnya menyamai perolehan medali emas dari Jawa Timur 133 emas. Hanya saja, provinsi pusat ibukota negara ini kalah dalam selisih perolehan medali perak yang hanya 125 keping dan 117 perunggu.
Ketua Kontingen Riau, Emrizal Pakis menyatakan, secara capaian medali, posisi Riau saat ini memang tidak bisa disamakan dengan PON XVIII 2012 dimana saat itu Riau menjadi tuan rumah.
Hanya saja, jika dilihat dari posisi klasmen saat ini, Riau sudah jauh lebih baik dan sesuai dengan target yang diharapkan.
Apalagi, capaian saat ini lebih baik dari capaian Riau di PON 2008 lalu dimana hanya mengemas 16 medali emas. Secara umum, memang KONI Riau menargetkan 25 medali emas, 20 perak dan 26 perunggu di PON XIX ini.
"Sesuai dengan target yang sudah kita rancang. Jika dilihat dari pendekatan perolehan medali memang belum tercapai, tapi jika dilihat dari ranking, kita sudah sesuai target 10 besar," ujarnya.
Kepuasan ini kata Emrizal, lantaran atlet-atlet yang memperkuat Riau saat ini sebagian besar hasil pembinaan KONI Riau." Yang membuat kami puas itu buah yang kita petik ini hasil yang kita tanam sendiri, artinya atlet kita ini murni hasil pembinaan sendiri, berbeda dengan PON 2012 lalu, dimana kita banyak diperkuta atlet yang sudah jadi, bukan hasil binaan sendiri," cetusnya.
Dikatakannya, dalam PON kali ini banyak terjadi kejuatan dan ketidakseimbangan. Terutama perolehan medali posisi tiga besar, dimana masih didominasi Jabar, Jatim dan DKI yang mengemas emas diatas 100 keping.
"Saya melihatnya begini. Dari perolehan medali itu tidak seimbang. Provinsi seperti Jabar sudah mengemas dua ratus medali emas, begitu juga DKI dan Jatim dengan seratusan emas, sementara Jateng yang ada diperingkat keembang hanya tiga puluhan emas, artinya ada sesuatu yang tidak seimbang disini," ungkapnya.
Kendati demikian, Emrizal Pakis bakal melakukan evaluasi menyeluruh pasca PON nanti. Terutama beberapa Cabang Olahraga yang disebut-sebut gagal memenuhi target di PON kali ini.
Misalnya saja Cabor Dayung yang ditargetkan meraih 5 medali emas, namun hanya mampu merealisasikan 2 emas saja. Begitu juga Cabor Angkat Berat dan Angkat Besi, ditargetkan 3 emas, hanya mampu memenuhi satu medali emas.
Begitu juga dengan Cabor Sepak Takraw yang digadang-gadang merebut tiga emas, hanya mengemas tiga perak dan satu perunggu.
Kondisi serupa juga terjadi di cabor Selam dimana target 2 medali emas hanya teralisasi 2 perak 1 perunggu.
Kendati demikian, beberapa cabor justru tampil mengejutkan di PON XIX kali ini. Seperti Aeromodeling dan Boling yang tak diandalkan meraih medali, justru tampil gemilang dengan menyumbang medali emas.
Begitu juga dengan Cabor Tinju, yang hanya ditargetkan medali perak, justru mampu menyumbang medali emas. Sementara Menembak, Atletik dan Renang melebihi target medali emas, menembak yang ditargetkan 3 emas mampu mendulang 4 emas, atletik dari target 1 emas, mampu meraih 2 emas, renang dari target 2 emas mampu mendulang 3 emas.
Yang menjadi perhatian serius KONI Riau kata Emrizal, banyaknya atlet-atlet muda Riau yang bermunculan dan tampil mengejutkan.
"Setelah PON kita tidak boleh vakum. Beberapa atlet kita yang meraih medali itu sebagian berusia muda dan masih berpotensi jangka panjang. Jadi kita harus mampu mempertahankan mereka dan jangan sampai ada atlet kita yang keluar lagi," tandasnya.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)