PEKANBARU - Hendrico Bachtiar terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Persatuan Boling Indonesia (PBI) Riau periode 2021-2025. Hendrico terpilih dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) PBI Riau di Pekanbaru, Sabtu (4/9/2021).
Henrico dipilih oleh 7 klub pemilik suara yang hadir dalam Musorprov tersebut. Mereka menganggap Hendrico sebagai figur yang dianggap pas memimpin PBI Riau empat tahun ke depan.
Di pengurusan periode 2017-2021 yang dipimpin Ir Anthony Harry, Henrico duduk sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres). Selain itu, Henrico juga orang lama dalam dunia boling Riau, baik sebagai pemain maupun pelatih.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kawan-kawan pemilik klub yang memberikan tanggung jawab ini kepada saya," jelasnya seusai acara.
Dia juga berharap, pandemi corona segera selesai agar kegiatan olahraga bisa cepat pulih lagi. Dengan begitu, seluruh kegiatan boling juga akan pulih juga.
Selain itu, Henrico juga berjanji akan bekerja keras di tengah keterbatasan ketiadaan lintasan boling di Pekanbaru. Namun dia akan mencoba bekerja sama dengan Pertamina Hulu (dulu PT Chevron Pacific Indonesia/CPI) yang memiliki lintasan di Rumbai, Duri, dan Dumai.
"Saya akan bekerja keras untuk mengembalikan prestasi boling Riau," ujar lelaki 50 tahun tersebut.
Pada PON 2021 di Papua, cabang olahraga boling tidak dipertandingkan dengan alasan tuan rumah tidak memiliki lintasan boling. Tidak hanya PBI Riau yang menyesalkan hal itu, seluruh Pengprov PBI di Indonesia juga mengkritik tuan rumah Papua.
"Ini sangat kami sesalkan. Karena boling menjadi salah satu andalan Indonesia di SEA Games, Asian Games, maupun kejuaraan internasional lainnya," jelas Henrico.
Musorprov PBI Riau 2021 dibuka secara resmi oleh Ketua KONI Riau yang diwakili anggota Bidang Organisasi KONI Riau, Muhammad Yunus. Dalam kesempatan itu, Yunus meminta Ketua PBI Riau terpilih mengembalikan prestasi Riau lagi seperti sebelumnya.
Yunus bercerita, dia ingat saat boling Riau mampu meraih medali emas lewat Hardi Rachmadian. Di final, kata Yunus, Gubernur Riau ketika itu, Andi Rachman, langsung menyaksikan keberhasilan Hardi meraih emas.
"Menurut saya itu luar biasa. Boling bisa membuat Gubernur Riau memilih meninggalkan kunjungannya ke cabor lain dan mau nonton boling sampai selesai," jelas Yunus.
Untuk itu, Yunus berharap PBI Riau harus bekerja keras lagi di tengah keterbatasan tak adanya lintasan boling di Kota Pekanbaru.
"Memang berat, tetapi kita masih punya lintasan boling di PT Pertamina Hulu. Coba bekerja sama dengan mereka. Klub-klub harus menciptakan peboling baru mulai dari tingkat pelajar karena olahraga ini bisa berprestasi di level Indonesia," ujar Yunus lagi.
Sementara itu Ketua Bidang Organisasi PB PBI yang hadir mewakili pengurus PB PBI, Ir Anthony Harry, berharap Ketua PBI Riau yang baru bisa meningkatkan prestasi lagi. Dia juga menyampaikan kabar duka cita dari PB PBI atas meninggalnya Ketua Umum PB PBI, Percha Leanpuri, di Palembang, beberapa waktu lalu setelah meninggalkan anak kembar.
Sepeninggalan Percha, kata Anthony, para pengurus PB PBI sedang mencari figur ketua baru yang akan menjadi pelaksana tugas (plt). Plt nanti akan langsung berusaha menyelenggarakan Musornas untuk memilih ketua dan kepengurusan baru.
Anthony juga menyesalkan Provinsi Papua sebagai tuan rumah PON 2021 yang tak bersedia membangun lintasan boling, padahal pemerintah pusat sudah menganggarkan dana sekitar Rp40 miliar.
"Ini yang kami sesalkan. Semoga di PON selanjutnya cabor boling tetap dipertandingkan agar semua daerah bergairah dalam membina cabor boling," jelas Anthony.
Anthony juga berharap, terpilihnya Henrico Bactiar dalam Musorprov PBI Riau, bisa mengembalikan prestasi Riau lagi. (rls)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :