ACEH - Tim sepak bola putra Sulawesi Tengah (Sulteng) menyampaikan permohonan maaf terkait insiden pemukulan terhadap wasit yang dilakukan oleh Rizki Saputra. Manajemen tim berharap agar PSSI melakukan investigasi yang adil dengan meninjau keseluruhan rekaman pertandingan.
Manajer tim sepak bola PON Sulteng, Susik, dalam pernyataannya kepada media pada Minggu (15/9/2024), menegaskan bahwa insiden pemukulan tersebut terjadi secara spontan. "Saya mewakili Ketua Umum Asprov PSSI Sulteng memohon maaf kepada seluruh masyarakat Aceh dan Indonesia. Kejadian tersebut tidak direncanakan, namun murni spontan akibat tekanan yang dirasakan para pemain karena kepemimpinan wasit yang dianggap tidak fair," ujar Susik.
Susik berharap, Ketua Umum PSSI dan pihak terkait dalam investigasi nanti meninjau rekaman pertandingan secara menyeluruh, bukan berdasarkan potongan video yang beredar. "Mohon untuk melihat video secara utuh, bukan hanya penggalan yang mungkin tidak mencerminkan situasi sesungguhnya," tambahnya dikutip dari detiksumut.
Selain menyampaikan permohonan maaf, Susik juga menyoroti kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, kualitas wasit yang memimpin pertandingan tidak mencerminkan standar nasional.
"Jika wasit berlisensi nasional, seharusnya mereka bisa menjalankan tugas dengan profesional. Namun, yang terjadi tadi malam sangat jauh dari itu. Kita berharap ke depannya, profesionalisme wasit bisa lebih ditingkatkan agar citra sepak bola Indonesia tidak semakin tercoreng," katanya.
Keputusan tim Sulteng untuk walk out (WO) juga dijelaskan oleh Susik. Menurutnya, keputusan tersebut diambil untuk menghindari potensi keributan yang lebih besar di lapangan.
"Pemain kami sudah kelelahan, tersisa tujuh pemain di lapangan. Melanjutkan pertandingan dengan kondisi tersebut melawan 11 pemain lawan tidak memungkinkan. Selain itu, kami tidak ingin tensi semakin meningkat, yang bisa mengakibatkan situasi lebih buruk," jelas Susik.
Kronologi Insiden
Insiden pemukulan terjadi pada laga perempat final antara Aceh dan Sulteng di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam. Pertandingan sempat berakhir imbang 1-1, dan seharusnya dilanjutkan dengan babak tambahan waktu. Namun, setelah wasit asal Sumatera Selatan, Eko Agus Sugih Harto, menghadiahkan penalti kepada Aceh, Rizki Saputra, salah satu pemain Sulteng, melakukan pemukulan terhadap wasit tersebut di kotak penalti.
Setelah insiden tersebut, tim Sulteng memilih tidak melanjutkan pertandingan dan walk out. Dengan demikian, Aceh diputuskan menang dan berhak melaju ke babak semifinal.
Permohonan maaf dari manajemen Sulteng diharapkan bisa meredakan ketegangan, namun insiden ini tetap menjadi sorotan besar dalam perhelatan PON XX. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :