PEKANBARU - Francesco Bagnaia mengalami mimpi buruk saat dia tersingkir dari Kualifikasi 1 Sprint Race MotoGP Mandalika 2023, yang akhirnya membuatnya kehilangan puncak klasemen yang telah dia pegang sejak April.
Sebagai reaksi atas kegagalannya, Bagnaia mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata yang jujur.
"Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya (karena) saya tidak pernah mengucapkan kata-kata buruk dalam bahasa inggris, tapi saya 'kesal'. Itu benar?" ujar Bagnaia, menggambarkan perasaannya setelah sprint race yang penuh tekanan di Sirkuit Mandalika.
Pecco telah melihat keunggulan 66 poin yang ia miliki di puncak klasemen menguap, terus kehilangan poin dari Jorge Martin (Pramac Racing) selama delapan balapan terakhir berturut-turut. Yang lebih menyakitkan lagi, pembalap Italia ini sudah tertinggal bahkan sebelum Sprint Race pada hari Sabtu dimulai.
Latihan Jumat yang buruk menempatkan Bagnaia di luar 10 besar, dan dia terpaksa harus melalui sesi Kualifikasi 1 yang menegangkan. Di sesi tersebut, dia tersingkir dari tempat transfer Q2 pada menit terakhir oleh rekan setimnya sendiri, Enea Bastianini.
Saat Jorge Martin berhasil pulih dan meraih kemenangan di Sprint Race, Pecco hanya mampu mencapai posisi kedelapan dan harus menyelesaikan balapan dengan tertahan oleh Bastianini.
Ketika ditanya apakah Bastianini, yang telah tersingkir dari persaingan gelar dan kembali dari cedera, seharusnya memberi dia jalan.
"Saya akan terdengar gila untuk mengatakannya, tapi kami tidak memiliki team order tahun lalu, jadi kami juga tidak memilikinya tahun ini. Kami tidak akan pernah menerima pesanan tim seperti ini. Itu normal," sebut Bagnaia dilansir crash.net.
"Kami adalah delapan pembalap yang tidak memiliki paket yang sama, namun memiliki kemungkinan yang sama untuk memperebutkan posisi. Ini adalah strategi dari ducati dan saya menerimanya," ungkapnya.
Bagnaia juga menegaskan bahwa tidak ada perintah tim kepada Bastianini di sesi kualifikasi.
"Tetapi mengapa menghalangi pebalap yang kembali dari perjalanan jauh karena cedera dan berkata kepadanya, 'jangan tingkatkan waktu putaran anda karena anda harus membiarkan pecco?"
Dengan demikian, sementara Bagnaia mengalami kekecewaan besar di Mandalika, persaingan di dunia MotoGP tetap seru dan tidak terpengaruh perintah tim, menjadikan setiap pembalap berjuang dengan segala kemampuannya untuk meraih posisi tertinggi.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :