PEKANBARU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau akan terapkan pola baru dalam pembinaan atlet berprestasi. Pembinaan untuk atlet disesuaikan dengan prestasi yang diraih selama mewakili Riau di tingkat nasional.
Wakil Ketua Umum II KONI Riau, Sanusi Anwar, mengatakan pola pembinaan yang akan dilakukan KONI Riau berbeda dengan pembinaan sebelumnya.
"Sebelumnya, pola pembinaan itu berdasarkan hasil prestasi tahun lalu, prestasi paling top tahun lalu adalah PON. Tapi dengan KONI yang baru, kita tidak saja mengcover yang itu (atlet peraih medali di PON), tapi juga memberikan pembinaan kepada atlet yang pada PON papua tidak dapat medali, namun sebelum-sebelumnya dia mendapat medali emas," kata Sanusi, Jumat (8/4/2022).
Sanusi mencontohkan atlet menembak yang pada PON Papua lalu hanya mendapatkan medali perunggu, sementara atlet peraih medali emas sebelumnya tidak mendapatkan medali. Untuk itu, pihaknya akan tetap memberikan dana pembinaan kepada atlet yang pernah mendapatkan medali pada PON sebelumnya.
"Kita yang paling sayang betul di cabang menembak, dia (atlet menembak) hanya dapat perunggu PON dan dapat uang pembinaan. Sementara dua lagi (atlet peraih emas sebelumnya) tidak, saya juga akan masukan (dua atlet) ini sama kategorinya dengan atlet yang mendapat perunggu itu. Jadi dia dapat uang pembinaan, karena PON sebelumnya dapat emas. Sekarang dia tidak dapat medali, tak mungkin kita hilangkan begitu saja," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan porsi dana pembinaan yang berbeda bagi atlet baru mendapatkan medali dan yang sudah mendapatkan medali beberapa kali sebelumnya.
Menurutnya, dana pembinaan atlet yang mendapat medali emas dan sebelumnya juga sudah pernah mendapatkan medali emas akan dinaikan 15 persen. Sementara atlet yang baru pertama kali mendapat medali akan disesuaikan dengan porsi raihan medali.
"Sama-sama peraih medali emas di Papua, tapi mungkin dia sebelum-sebelumnya sudah pernah dapat emas, kita naikan dana pembinaannya 15 persen dari yang dapat medali emas. Kalau semisalnya dua kali dapat medali emas sebelumnya, jadi dia dinaikan 15 persen, 15 persen jadi 30 persen dari jumlah pembinaan awal," ungkapnya.
Jadi kata Sanusi, atlet yang baru sekali mendapatkan medali emas, beda dengan atlet yang tiga kali dapat medali emas.
"Ini mungkin pola baru yang akan kita terapkan," pungkasnya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Ardian
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :