PEKANBARU - Ketua Tim Caretaker KONI Riau, Mayjen Purn Andrie TU Soetarno membantah Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua KONI Riau berpihak ke salah satu bakal calon. Menurutnya, kejanggalan yang dialami tiga calon terhadap TPP hanya terkait administrasi.
Tiga orang bakal calon Ketua Umum KONI Riau yang merasa janggal dengan sikap TPP, yakni Kordias Pasaribu, Anis Murzil dan Yudesmon. Mereka menilai bahwa TPP sudah tidak netral lagi dan berpihak ke salah satu calon.
Mereka juga menilai TPP mengistimewakan salah satu calon ketua. Di mana, pada tanda terima hanya ada tiga bakal calon yang terbukti mengambil formulir pendaftaran, sementara TPP menyebut sudah ada 4 bakal calon yang mendaftar. Sementara TPP menyebut pengambilan formulir ditutup pada pukul 15.30 WIB, Jumat (4/3) sore kemarin.
Karena hal itu, ketiga bakal calon tersebut meminta Tim Caretaker KONI Riau mengganti TPP. Mereka menginginkan agar perebutan kursi ketua umum ini berjalan fair.
Menanggapi hal itu, Ketua Caretaker KONI Riau Andrie mengatakan, permasalahan sebenarnya hanya terkait bukti pengambilan atau tanda terima formulir dari TPP ke masing-masing perwakilan calon. Bakal calon Iskandar Hoesin telah mengambil formulir pada Kamis (3/3) pagi, namun belum menandatangani tanda terima.
"Tanggal 3 hari libur itu ada yang mau mengambil formulir. Karena ada yang mau mengambil formulir, tetap kita terima, nggak ada masalah. Faisal, perwakilan Pak Iskandar, pada saat dia ngambil, kan kita foto, tidak lama kemudian ada datang lagi Pak Sudirman perwakilan Kordias, nah pas itu kita ingat, kita buat aja tanda terima, yang tadi belum sempat dibuat yang udah ngambil, tapi sudah difoto. Nah mulai dari Kordias itu kita buat tanda terima, nomor dua kan, dia nanya, kok nomor dua? ya karena nomor satu belum tanda tangan, tapi sudah ngambil. Ada fotonya," jelasnya.
Menurutnya, itu hanya tanda tangan tanda terima formulir, masih bisa dilakukan kalau masih tanggal 4 Maret. Karena tanggal 4 Maret itu sampai pukul 24.00 WIB. Selain itu, dalam aturan itu tidak ada menegaskan adanya jam yang menyebutkan bahwa pengambilan formulir dibatasi jamnya.
"Kalau untuk ngambil formulirnya kan hari itu masih berlangsung, tidak ada dalam tanggal diatur sampai jam sekian, tidak ada. Cuma disebutkan tanggal 4 aja. Tapi kalau untuk pengembalian formulir ada jamnya. Paling lambat jam 4 sore," terangnya.
Setelah itu, ia pun kembali mengecek apakah perwakilan dari bakal calon Iskandar Hoesin telah menandatangani tanda terima formulir atau belum. Ternyata kata Andrie, sore sudah ditandatangani oleh Faisal perwakilan Pak Iskandar.
Ia menilai, TPP tidak ada kesalahan, hanya saja yang mengambil formulir pendaftaran calon belum tanda tangan.
"Cuma yang ngambil itu belum tanda tangan, itu aja. Kan kemarin dia tanda tangan, dan masih berlaku itu sampai jam 12 malam, kan tanggal 4 nya," ulasnya.
Ia mengaku sebelumnya tidak mengetahui permasalahan yang secara tiba-tiba TPP mendukung salah satu calon.
"Jadi saya cek. Ternyata memang ada satu kelewatan lah. Pas dia ngambil tidak ada tanda tangan. Tanda tangannya baru tanggal 4," imbuhnya.
Terkait hal itu, pihaknya pun memberikan teguran terhadap Sekretaris TPP Lukman Husain. Ia pun berencana mengganti TPP tersebut.
"Untuk lukman saya tegur juga dia, sementara urus administrasi aja, nggak ada kaitannya dengan peserta. Nanti salah-salah lagi soalnya. Stop berhubungan dengan calon, gak usah, nanti yang ganti itu Pak Ishaklah, kalau tidak salah," pungkasnya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Ihsan
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :