Penjualan Mobil Komersial Terancam Menurun, Produsen Harap Pemerintah Beri Stimulus
Sabtu, 21 September 2024 - 22:53:30 WIB
JAKARTA - Penjualan mobil komersial diprediksi akan mengalami penurunan pada 2024, mirip dengan tren yang terjadi pada kendaraan penumpang.
Hal ini diungkapkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Agen Pemegang Merek (APM) Fuso truk dan bus di Indonesia.
Pihak KTB berharap pemerintah dapat memberikan stimulus yang signifikan guna mendongkrak kembali sektor otomotif, khususnya kendaraan komersial.
General Manager Business Communication PT KTB, Sudaryanto menilai, peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang dapat merangsang pertumbuhan industri kendaraan komersial.
Ia menekankan, kebijakan terkait suku bunga yang lebih bersahabat dapat menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan penjualan di sektor ini.
"Kalau pemerintah mungkin dari tingkat suku bunga memberikan suku bunga yang bersahabat, itu mempengaruhi juga untuk meningkatkan industri kendaraan komersial," ujar Sudaryanto, yang akrab disapa Toto.
Selain kebijakan pemerintah, Toto juga menyoroti situasi politik dan stabilitas keamanan yang saat ini menjadi faktor pertimbangan bagi para pengusaha dalam melakukan transaksi kendaraan komersial.
Menurutnya, banyak pengusaha masih bersikap menunggu kepastian terkait beberapa aspek kebijakan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.
"Sekarang orang masih menunggu kepastian. Kepastian perizinan usaha lanjut atau tidak, pengusaha rata-rata masih menunggu kebijakan pemerintah," tuturnya dilansir detik.com.
"Apakah proyek jalan tol akan dilanjutkan? Apakah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan tetap tinggi? Pengusaha masih banyak yang menunggu berbagai kebijakan," sambungnya.
Toto juga menyoroti peran lembaga pembiayaan dalam mempengaruhi daya beli pengusaha. Menurutnya, suku bunga yang rendah dari lembaga pembiayaan bisa berdampak positif terhadap kemampuan para pelaku usaha dalam melakukan cicilan kendaraan komersial.
"Mungkin kalau diturunin (suku bunga), nanti ikut berdampak positif juga pada kemampuan pengusaha, karena cicilannya bisa turun. Dan ini tergantung lembaga pembiayaan," jelas Toto.
Meskipun menghadapi tantangan di tahun mendatang, Toto tetap optimis dan menegaskan, target penjualan Mitsubishi Fuso di Indonesia tidak akan mengalami perubahan. PT KTB masih berpegang pada target market share sebesar 39 persen.
"Untuk target penjualan, kita masih sama, belum ada koreksi. Target kita itu menguasai market share hingga 39 persen. Selain itu, target kendaraan komersial juga tidak ada koreksi dari Gaikindo, artinya semuanya masih sama, tidak ada koreksi target penjualan," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :