Siap Luncurkan e-Canter, Mitsubishi Fuso Ungkap Potensi Pasar Truk Listrik
Jumat, 12 Juli 2024 - 06:45:13 WIB
JAKARTA - Truk listrik Mitsubishi Fuso e-Canter bakal meluncur di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, mengungkap potensi pasar truk listrik.
Direktur Sales & Marketing Division PT KTB, Aji Jaya, mengungkapkan pihaknya melihat potensi pasar dari truk listrik. Hal ini bisa dilihat dari tren penjualan mobil penumpang berbasis listrik yang terus naik.
"Saat ini kami melihat potensinya ada karena melihat dari yang passanger itu kan sedang ramai banyak orang percaya mau menggunakan kendaraan listrik," ujar Aji Jaya menjadi narasumber dalam talkshow Chief Talk di Okezone TV.
Meski begitu, kendaraan niaga tidaklah sama dengan mobil penumpang. Ia menilai, calon konsumen kendaraan niaga lebih membutuhkan waktu untuk beralih ke elektrifikasi ketimbang mobil penumpang.
Di sisi lain, ia melihat potensi kendaraan niaga listrik. Ia menyebut, ada sejumlah perusahaan yang peduli terhadap emisi karbon. Hal ini membuat pihaknya untuk menghadirkan truk ramah lingkungan.
"Potensi datang dari beberapa company yang memang mereka mempunyai headquarter di luar Indonesia dan mereka sangat concern dengan zero emission. Tentunya ada semacam pressure dari headquarter kepada perusahaan mereka yang ada di Indonesia untuk menggunakan kendaraan listrik," ujarnya.
Melihat potensi ini, Fuso kemudian melakukan riset untuk mengeluarkan truk listrik. Pihaknya pun selama 2 tahun sudah melakukan uji coba dengan meminjamkan truk listrik kepada konsumen potensial.
"Kami sudah 2 tahun melakukan uji coba dengan metode meminjamkan produk listrik kanu kepada konsumen yang potensial. Responsnya cukup bagus," tutur Aji.
Ia pun mengungkapkan ada beberapa kendala untuk menghadirkan truk listrik. Salah satunya adalah masalah infrastruktur termasuk charging station. Tak dipungkiri, charging station masih terbatas. Berbeda halnya dengan SPBU.
"Utamanya biasanya masalah infrastruktur karena berbeda dengan kendaraan konvensional. Kalau konvensional gas station di mana-mana. Mereka gak worry," tuturnya.
Kendala lainnya adalah kapasitas baterai. Kendaraan listrik sangat bergantung dengan baterai untuk jarak tempuhnya.
"Ada keterbatasan juga masalah kapasitas baterai, seperti jarak tempuh masih terbatas karena kapasitas baterai," ucap Aji, seperti yang dilansir dari okezone.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :