Kantor Imigrasi Selatpanjang Mau Dibakar OTK, Begini Ceritanya...
Senin, 21 November 2016 - 10:32:00 WIB
SELATPANJANG - Diduga karena kesal gara-gara paspor yang diurus tak kunjung selesai, seorang warga tak dikenal tiba-tiba mengamuk dan mengancam hendak membakar Kantor Imigrasi Kelas II Selatpanjang Jalan Merdeka, Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti.
Kepala Imigrasi Kelas II Selatpanjang Tohadi MH, yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/11/2016), menjelaskan, ancaman hendak membakar kantor Imigrasi itu dilakukan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab yang berada Tanjung Samak. Ancaman tidak dilakukan secara langsung, namun menggunakan surat kaleng.
"Ancaman itu sudah lama, bahkan sebelum saya bertugas di sini. Dan kita tetap respon, tapi setelah dicek datanya tidak ada di sistem. Setelah kita selidiki, ternyata itu permainan calo," kata Tohadi.
Meski ancaman melalui surat kaleng tersebut telah berlangsung cukup lama, namun persoalan itu tetap membekas di hati Toha. Agar persoalan serupa tidak terulang kembali, pihaknya pun terus berusaha berbenah dalam memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, pihaknya bahkan telah mengambil tindakan tegas agar semua kepengurusan paspor tidak lagi menggunakan calo dan langsung oleh warga itu sendiri. Begitu juga dengan biro jasa yang sejak 7 November 2016 sudah tidak diperbolehkan lagi. Kebijakan ini dibuat sebagai antisipasi terjadinya Pungli, sesuai keputusan pemerintah pusat.
"Sekarang calo dan biro jasa tidak dibenarkan lagi. Warga yang hendak mengurus paspor harus datang sendiri. Asalnya persyaratan lengkap, tiga hari selesai. Sekarang kita sudah menerapkan sistem online, dan uangnya pun disetorkan melalui bank, bukan ke kita," tambah Tohadi.
Ketika disinggung mengenai banyaknya warga pendatang yang berbondong-bondong datang ke Meranti untuk mengurus paspor di daerah ini, Tohadi mengaku bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Pasalnya, sisten online membolehkan siapa saja dan warga mana saja untuk datang mengurus.
"Orang Jakarta saja ada dan boleh ngurus di sini. Tak masalah, karena kita kira terapkan sistem online. Selagi persyaratan lengkap, paspornya kita keluarkan," jawab Toha sambil mengimbau kepada warga agar tidak lagi menggunakan jasa calo dalam kepengurusan paspor.
Penulis : Ali Imroen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :