www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Masa Jabatan Pj Sekda Kampar yang Dikabarkan Maju Pilkada Sepekan Lagi, Dipertahankan atau Diganti?
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Pertahanan Timbunan Abrasi di Desa Mekong Jebol, Sampah Menyeruak dan Berserak di Pantai
Selasa, 30 November 2021 - 18:33:11 WIB
Terlihat pertahanan penimbunan abrasi di Desa Mekong mulai jebol, dan sampah menyembul diantara rongga batang kelapa
Terlihat pertahanan penimbunan abrasi di Desa Mekong mulai jebol, dan sampah menyembul diantara rongga batang kelapa

Baca juga:

SELATPANJANG - Akibat diterjang ombak dan gelombang pasang, batang kelapa yang dijejerkan sebagai penahan timbunan sampah di lokasi bekas abrasi tepatnya di Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat mulai terlihat tumbang dan runtuh.

Terlihat juga antara satu batang kelapa dengan batang kelapa lainnya sudah berjarak yang mengakibatkan celah yang agak lebar, akibatnya sampah yang berada di dalamnya pun turut menyeruak keluar.

Sampah yang terdiri dari berbagai macam jenis yang ditimbun di bekas abrasi mulai dari plastik, kertas, papan, sisa makanan, hingga peralatan rumah tangga dan lainnya tampak menyembul keluar dan ketika air mulai surut, sampah seperti plastik terlihat berserakan di sepanjang pantai yang ditimbun.

Tak pelak, ketika berada di lokasi ini bau busuk kembali tercium menusuk hidung sewaktu sampah ditimbun

Berseraknya sampah akibat jebolnya pertahanan batang kelapa sebagai penahan timbunan ini mementahkan teori Bupati Kepulauan Meranti yang mengatakan ketahanannya mencapai lima tahun. Diketahui sampah ini baru timbun dua bulan yang lalu, tepatnya pada bulan September.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepulauan Meranti, Drs H Irmansyah ketika dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan jika ada celah diantara batang kelapa yang dijejerkan, sehingga sampah menyeruak dan berserakan di tepian pantai Desa Mekong.

Dikatakan, terhadap penahan yang sudah jebol, untuk antisipasi jangka pendek akan diperkuat kembali dengan menambah jumlah batang kelapa.

"Iya sudah tau dan sudah juga dilaporkan ke Bupati. Terhadap batang kelapa yang tumbang dan ada timbunan yang jebol itu diakibatkan karena tergerus air pasang dan ombak dan itu nanti akan kita perkuat lagi dengan menambah batang kelapanya," kata Irmansyah, Selasa (30/11/2021).

Sementara itu untuk jangka panjang, Irmansyah mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti telah menyurati pemerintah pusat terkait permintaan bantuan batu penahan ombak.

Surat yang dikirimkan kepada Komisi V DPR RI pada 18 Oktober lalu itu berisikan permintaan bantuan batu penahan ombak untuk Desa Mekong sepanjang 1.000 meter senilai Rp 31,250 miliar.

"Suratnya sudah masuk, usulan itu kita sampaikan karena kondisinya sudah sangat parah dan pihak DPR RI yang minta disurati, mudahan-mudahan direalisasikan tahun depan," ujarnya.

Ditambahkan, untuk mengantisipasi adanya endapan air laut atau air hujan yang bisa menyebabkan timbunan itu ambruk, Irmansyah mengatakan Bupati saat ini sedang merencanakan akan membangun parit sepanjang 120 meter untuk aliran air menggunakan U Ditch.

U Ditch merupakan salah satu saluran air yang dibuat dengan menggunakan beton dan selanjutnya diberi tulangan, bentuk penampangnya seperti huruf U.
Hanya saja pengerukan untuk membenamkan U Ditch ini tidak bisa diselesaikan secepatnya karena selalu ada kendala dihadapi.

Tidak diketahui persis darimana anggaran pengadaan U Ditch itu berasal, diketahui harganya berdasarkan ukuran berkisar Rp 300 ribuan permeter. Irmansyah menyebutkan itu bukan dianggarkan melalui APBD, melalui dana pribadi Bupati, H Muhammad Adil.

"Saat ini pekerjaan untuk membangun saluran air belum bisa dilakukan, karena hujan dan air pasang, sehingga belum bisa digali. Kalau untuk anggaran pembuatan saluran air itu murni dari H Adil dan ini bukan proyek melainkan hanya bantu masyarakat," sebut Irmansyah.

Irmansyah yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintah di Sekretariat Daerah ini mengatakan terkait adanya sampah yang berserakan, pihaknya sudah menugaskan masyarakat setempat untuk memungut setiap harinya.

"Setiap hari itu ada yang memungut sampah yang berserak di pantai. Ada masyarakat setempat yang kita tunjuk, namanya pak Zainal, dia dan anaknya yang memungut sampah setiap harinya disana," pungkasnya.

Sebelumnya Pakar Lingkungan Provinsi Riau, Dr. Elviriadi yang dikonfirmasi terkait hal ini. Dia mengatakan apa yang dilakukan Bupati itu adalah tindakan yang sia-sia dan akan menimbulkan masalah baru.

Dikatakan untuk mengatasi permasalahan sampah, kalau masih dengan konsep penumpukan, maka itu tidak akan mengurangi masalah di pengelolaan sampah. Akan terjadi degradasi lingkungan, mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, karena akan berimbas pada sanitasi dan bau.

"Sebesar apapun wadah pembuangan sampah ini, jika masih konsep penumpukan, maka tidak akan mengurangi resiko. Olehnya yang sesegera mungkin harus dilakukan pemerintah adalah mendaur ulang sampah itu," kata Elviriadi.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH mengambil tindakan cepat untuk menanganinya dengan idenya menggunakan batang kelapa sebagai penahan ombak dan sampah sebagai timbunan di lokasi abrasi.

Untuk menyelamatkan daerah ini dari persoalan abrasi dibutuhkan biaya yang besar dan untuk menanganinya melalui APBD dirasakan sangat sulit.

Tanpa menunggu lama, Bupati pun langsung merealisasikan idenya itu dengan menimbun sampah organik dan anorganik rumah tangga yang dibawa dari TPA Gogok ataupun langsung dari Selatpanjang untuk ditimbun di bekas abrasi tepatnya di Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Diketahui ombak disana sangat ganas dan meruntuhkan tebing yang berada disekitarnya.

Ide dan tindakan cepat Bupati ini ternyata tidak melalui tahapan kajian, sehingga akan berdampak menimbulkan persoalan yang baru.

Penulis : Ali Imroen

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Kampar, Yusri Masa Jabatan Pj Sekda Kampar yang Dikabarkan Maju Pilkada Sepekan Lagi, Dipertahankan atau Diganti?
Honda Stylo 160Honda Stylo Diklaim Laris Manis, Pemesanan Capai 10 Ribu Unit
ilustrasi kebun sawitSah! Rencana Tata kelola Kelapa Sawit Era Jokowi Dilanjutkan Prabowo
Foto: REUTERS/David Klein
Man City Vs Arsenal: Lebih dari Pertaruhan 3 Poin buat The Gunners
Pengurus KONI Rohil dan cabor saat berbagi takjil di Bagansiapiapi.(foto: afrizal/halloriau.com)KONI Rohil Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama Cabor
  istMasa Jabatan Pj Wako Pekanbaru Muflihun Berakhir 23 Mei, Mendagri Minta Pemprov Riau Usulkan 3 Nama
ilustrasi berbuka puasa.Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 29 Maret 2024
Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF HariyantoLancang Kuning Carnival Angkat Fesyen Lokal Riau ke Kancah Internasional
Kecelakaan sat mudik.(ilustrasi/int)Imbau Pemudik Hati-hati, Dishub Riau Beberkan 48 Titik Rawan Kecelakaan
Para profesional caster dan analis esports bersama Samsung Galaxy S24.(foto: istimewa)Profesional Caster dan Analis Esports Puji Galaxy S24 Series Sebagai HP Gaming Terbaik
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved