www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
KPU Riau: Abdul Wahid dan SF Hariyanto Raih 44,3 Persen Suara Pilkada 2024
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Gaji Honorer Dipotong 35 Persen, Forum Honorer Meranti: Kami Hanya untuk Bertahan Hidup, Bukan Cari Kaya
Minggu, 01 Agustus 2021 - 19:13:15 WIB
Sejumlah pegawai honorer Kepulauan yang mengatasnamakan Forum Honorer Meranti mendatangi kediaman ketua DPRD Kepulauan Meranti untuk mengadukan persoalan gaji mereka yang dipotong 35 persen
Sejumlah pegawai honorer Kepulauan yang mengatasnamakan Forum Honorer Meranti mendatangi kediaman ketua DPRD Kepulauan Meranti untuk mengadukan persoalan gaji mereka yang dipotong 35 persen

Baca juga:

Menimbulkan Kekacauan, Komisi I DPRD Meranti Berharap Hasil Tes Honorer Segera Diumumkan dan Mutasi ASN Dievaluasi
Komisi I DPRD Kepulauan Meranti Minta Pemkab Percepat Pengumuman Honorer dan Tinjau Ulang Mutasi ASN
Bupati Meranti Menghilang Saat Massa Pertanyakan Kebijakannya, Ini Penjelasan Sekda

SELATPANJANG - Saat ini kebijakan Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil menjadi mimpi buruk bagi pegawai honorer. Bagaimana tidak, honor yang biasa diterima Rp 1,2 juta menjadi Rp 780 ribu per bulannya.

Kebijakan ini pun sangat disesalkan oleh ribuan tenaga honorer yang mengabdikan dirinya di pemerintahan. Selain itu kebijakan yang dibuat sangat tidak sejalan dengan janji politiknya.

Dalam debat publik yang digelar KPU Adil tegas menjanjikan gaji honorer akan dinaikkan dari Rp1,2 juta menjadi Rp2 juta per bulannya.

Janji untuk menaikkan gaji tersebut terbukti ampuh dalam mendongkrak suara. Banyak honorer di Kota Sagu memberikan suaranya untuk pasangan Adil - Asmar dan pasangan ini pun menang telak dari tiga pasangan yang ada.

Terhadap pemotongan itu, sejumlah pegawai honorer pun menumpahkan kesedihan dam kekesalan mereka itu di laman media sosial yang menjadi wadah bagi mereka untuk berkeluh-kesah.

Karena tidak tahu harus mengadu kemana lagi, sejumlah pegawai Honorer di lingkungan Pemerintahan Kepulauan Meranti yang mengatasnamakan Forum Honorer Meranti mendatangi kediaman Rumah Dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti Minggu (1/8/2021) sore.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Pemkab Kepulauan Meranti yang telah memotong upah para honorer sebanyak 35 Persen.

Kehadiran mereka langsung diterima oleh Ketua DPRD Kepulauan Meranti Ardiansyah.

Pada kesempatan itu para honorer menyampaikan keluh kesah terkait pemotongan gaji mereka saat ini.

Saat diwawancara selepas pertemuan, Ketua DPRD Kepulauan Meranti Ardiansyah mengatakan para honorer meminta agar pihaknya menyampaikan kepada Bupati Kepulauan Meranti agar Peraturan Bupati terkait pemotongan gaji 35 persen tersebut dicabut kembali.

"Kedatangan pegawai honorer ini meminta kepada DPRD untuk menyampaikan kepada Bupati agar mencabut Perbup pemotongan gaji sebesar 35 persen itu. Mereka menganggap, dengan besaran gaji setelah dipotong itu tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka selama sebulan. Mereka juga mengatakan kebutuhan tidak bisa ditunda, terlebih lagi dengan kondisi seperti ini, lapangan kerja susah," ungkap Ardiansyah.

Ardiansyah juga mengatakan para honorer mengaku semakin kesulitan saat ini karena pandemi Covid-19.

"Karena Covid ini mereka tidak ada pilihan lain untuk bekerja di luar, jadi mereka bertahan untuk menjadi honorer di Meranti," tuturnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Ardiansyah akan segera merapatkan aduan tersebut bersama seluruh anggota dewan Kepulauan Meranti.

"Saya selaku ketua DPRD tentu akan membicarakan lebih dulu di internal DPRD. Nanti DPRD akan menyikapi itu secara bijak agar ini tidak menjadi persoalan dikemudian hari. Tentunya
DPRD tidak akan diam, kita sebagai perwakilan masyarakat harus berembuk dulu apa yang harus kita sikapi dan langkah apa yang harus kita ambil," ucapnya.

Dirinya menaruh harapan besar tidak ada gejolak signifikan di masyarakat akibat dari persoalan tersebut.

"Yang pasti ini di internal dulu, saya sebagai pimpinan meminta masukan dari masing-masing pimpinan fraksi yang ada," kata pria yang akrab disapa Jack ini.

Jack menambahkan, terkait belanja gaji honorer sudah di anggarkan di APBD 2021 dan sudah juga disahkan yang diatur dalam Peraturan Daerah dan besarnya mencapai Rp80 miliar lebih. Namun untuk besaran gaji yang dibayarkan diatur melalui Peraturan Bupati.

"Untuk penganggarannya memang di atur di APBD dan itu di Perda kan. Namun untuk besaran gaji yang dibayarkan kepada setiap honorer itu diatur melalui Perbup dan itu sah-sah saja dilakukan, karena itu haknya Bupati," pungkasnya.

Sementara itu perwakilan Forum
Honorer Meranti, Firdaus yang hadir saat itu saat diwawancara mengaku kehadiran mereka adalah kesepakatan bersama dari sejumlah honorer untuk menyampaikan tuntutan bersama terkait kebijakan pemotongan honorer.

Firdaus mengaku dirinya dan sejumlah honorer kesusahan karena kebijakan pemotongan gaji tersebut.

"Kami merasa pengurangan gaji ini tidak pantas dan tidak wajar bagi kami. Kami punya anak untuk disekolahkan, biaya makan, minum dan kebutuhan sehari-hari. Kalau dipotong lagi mau bagaimana lagi kami bisa hidup, karena sama-sama kita ketahui, biaya hidup disini sangat tinggi," ujarnya.

Bahkan dirinya mengaku harus rela untik menggadaikan sejumlah harta benda saat ini untuk bertahan hidup.

"Dari kami sudah ada yang gadai Handphone, gadai TV, tidak tahu lagi besok. Itu semata-mata untuk membiayai hidup sehari-hari. Kami bukan untuk mencari kaya, hanya untuk bertahan hidup," ujarnya lagi.

Firdaus mengatakan saat ini mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sebagai honorer.

"Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, kami kesulitan mau kerja apa. Mau kemana juga kami tak tau," ucapnya.

Padahal dirinya dan honorer lainnya sudah menaruh harapan besar atas janji kampanye Bupati Kepulauan Meranti sebelumnya yang akan menaikkan gaji para honorer.

"Kita berharap banyak dengan janji yang disampaikan Bupati dulu, kalau seperti ini kita merasa dipermainkan," ungkapnya.

Dari pertemuan tersebut mereka juga berharap pihak DPRD Kepulauan Meranti dapat mengawal tuntutan mereka.

"Yang pasti kami menunggu hasil dari dewan. Kalau tidak ada keputusan kami akan merembukkan lagi dengan forum honorer lainnya apa yang akan kita lakukan selanjutnya, apakah mungkin itu bentuknya aksi demo atau mogok kerja, kita tunggu saja, karena ini adalah gerakan bersama," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
KPU Riau tetapkan Abdul Wahid dan SF Hariyanto sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030 (foto/Lucy)KPU Riau: Abdul Wahid dan SF Hariyanto Raih 44,3 Persen Suara Pilkada 2024
Kadiskominfo Pemko Pekanbaru, Raja Hendra bersama dua orang lainnya ditahan atas dugaan korupsi (foto/dini)Begini Modus Dugaan Korupsi Kadiskominfo Pekanbaru: Mark Up Anggaran 80 Persen Lebih
BEM Fakultas Teknik UIR temui Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid (foto/Mimi)BEM Teknik UIR Audiensi dengan Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ini yang Dibahas
Kadiskominfo Pekanbaru, Raja Hendra diduga terlibat dalam korupsi yang rugikan negara hampir Rp1 miliar (foto/ist)Fakta-fakta Kadiskominfo Pekanbaru Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Hampir Rp1 Miliar
Sekda Kabupaten Siak, Arfan Usman, menghadiri acara Kenal Pamit Wakapolda Riau, Brigjen Pol Kasihan Rahmadi (foto/diana)Hadiri Kenal Pamit Kapolres Siak, Sekda Harap Sinergi Terus Terjaga
  Ilustrasi evaluasi APBD 2025 milik 11 kabupaten/kota di Riau rampung (foto/int)Pemprov Riau Tuntas Evaluasi APBD 2025 Milik 11 Daerah, Rohil Masih Proses
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat tegur PT EPP terkait tumpukan sampah (foto/Dini)EPP Minta Waktu Atasi Tumpukan Sampah, Ini Respon Pj Walikota Pekanbaru
Kadiskominfotik Pekanbaru, RH tersangka korupsi ditahan Kejari Pekanbaru (foto/liputanoke)Soroti Korupsi Rp972 Juta di Diskominfo Pekanbaru, Netizen: Gak Heran!
Surat edaran dari Kemenkes tentang antisipasi penyebaran flu burung. (Foto: Tangkapan Layar Surat Edaran Kemenkes)Surat Edaran Baru Kemenkes: Tetap Waspada Potensi Penyebaran Flu Burung
Kadiskominfotik Pekanbaru, RH tersangka korupsi ditahan Kejari Pekanbaru (foto/liputanoke)Kejari Pekanbaru Tangkap Kadiskominfo Terkait Dugaan Korupsi Proyek Media
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved