Demi Dapat Sinyal, Mahasiswa UR di Kepulauan Meranti Ini Pergi ke Laut untuk Wisuda Online
SELATPANJANG - Lulus di masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah bagi Inka Wahyuni dan sejumlah wisudawan lainnya. Meski demikian, Inka tetap bangga menjadi bagian dari momen bersejarah ini.
“Tidak mudah untuk mencapai titik ini bagi saya dan wisudawan lainnya, sebagai lulusan dimasa pandemi Covid-19. Awalnya terasa sedih karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, namun setelah menjalani wisuda online rupanya seperti ini, penuh perjuangan juga sama seperti offline. Ketika sebelum wisuda saya harus mengambil jas dan toga ke seberang laut pada malam hari menggunakan Kempang. Perjuangan itu tidak bisa ku lupakan," kata Inka Wahyuni.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan prosesi wisuda kini dilakukan secara virtual dengan menggunakan internet. Menyedihkannya tak semua mahasiswa mempunyai jaringan internet baik, terutama mereka yang tinggal di kawasan terpencil.
Mahasiswa Universitas Riau yang satu ini. Inka Wahyuni warga Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti membagikan kisah perjuangannya mengikuti wisuda online. Dia bahkan sempat berlarian ke arah laut agar mendapatkan sinyal internet demi bisa menjalani wisuda online pada 28 Juli 2021.
Inka pun tak pernah membayangkan momen kebahagiaan akhir pendidikannya harus dilakukan secara online. Padahal, proses perkuliahannya selama ini dilalui bersama teman-teman mulai dari penyusunan skripsi hingga sidang.
Inka merupakan wisudawan S1 jurusan
Jurusan ilmu kelautan Fakultas perikanan dan kelautan, Universitas Riau. Inka mengisahkan demi ikut wisuda online, dia berlarian ke arah laut. Dia juga juga mengajak keluarganya untuk bisa melihatnya diwisuda secara virtual.
"Pada pagi harinya saya harus dandan sebagaimana wisuda pada umumnya. Namun yang bikin lucu, dandanan belum selesai tapi wisuda hampir mau mulai. Mau tak mau aku harus membuka Laptop sambil berias. Setelah selesai, terpaksa aku membawa laptop dalam kondisi terbuka dan aku yang diboncengi sepeda motor oleh Mak saudara di belakang sambil membuka aplikasi Zoom dan menuju ke arah laut tepatnya di Pos Polair Desa Permai tempat aku melaksanakan wisuda, sedangkan orang tua ku dan keluarga sudah stay di tempat," cerita Inka Wahyuni.
Apa yang dilakukan Inka itu adalah demi mengikuti wisuda online, dan hanya di lokasi itu sinyal dan jaringan internetnya agak bagus. Dia melakukan itu karena akses internet di kampungnya susah.
"Konyol sih ni perjuangannya. Namun tercantum beberapa momen indah yang aku dapatkan seperti kehadiran keluarga, kehadiran teman dari KKN UIR dan adik tingkat dari UR. Momen ini membuat hati bahagia tanpa rasa sedih lagi dan sudah hampir sama persis dengan wisuda pada umumnya.
Namun pada hari itu memang totalitas tanpa batas, jurusan ilmu kelautan wisuda di laut kan keren. Pelaksanaan wisuda ini akan menjadi kenangan bersejarah dalam hidup," kata Inka.
Meski demikian, Inka tetap bersyukur dapat melalui proses pendidikan yang dinilai sudah melebihi target yang ditentukan yakni selama 4,2 tahun. Setidaknya, kelulusan ini menjadi tanda bukti rasa tanggung jawab kepada orang tua.
Apalagi kedua orang tua Inka sendiri dapat menemani menyaksikan prosesi wisuda meski harus di depan laptop. Bahkan kedua orangtuanya juga yang memindahkan tali toga dari kiri ke kanan sebagai tanda resmi tanda lulus dari universitas tersebut.
Selanjutnya anak pertama pasangan Kadarsiono dan Farida ini juga berniat akan kembali melanjutkan jenjang studi selanjutnya.
"Satu langkah sudah ku lalui tinggal langkah selanjutnya yakni ke jenjang yang lebih baik. Semoga terkabulkan untuk menambahkan gelar di belakang gelar," ungkapnya.
Meskipun harus pergi ke laut pada pagi hari diterpa angin yang kencang, orang tua Inka, Kadarsiono tetap ingin melihat anaknya diwisuda secara online. Kedua orangtuanya pun bangga dengan pencapaiannya lulus kuliah dari universitas ternama di Riau itu.
"Senang saja rasanya, anak sudah wisuda, walaupun hanya online. Meskipun tidak di kampus, namun semua keluarga bisa ikut hadir," ungkapnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :