SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil kembali membuat kebijakan yang bisa dibilang kontroversial.
Sebelumnya dia mengambil kebijakan akan memberhentikan sejumlah tenaga honorer karena dinilai sangat memberatkan anggaran daerah. Namun hal itu urung dilakukan dan sebagai gantinya gaji honorer akan dipotong.
Kebijakan itu pun segera terealisasi, dimana regulasi itu sudah disetujui dan ditandatangani Bupati. Di dalam Perbup itu diatur gaji tenaga non-PNS dilakukan pemangkasan sebesar 35 persen.
Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil yang dikonfirmasi terkait hal itu membenarkannya.
Ia beralasan kebijakan ini diambil lantaran keuangan daerah terus mengalami defisit.
"Pertimbangannya duit tak ada. Makanya kita potong gajinya," ujar Adil saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp, Rabu (28/7/2021).
Adil juga terang-terangan menyampaikan soal nasib tenaga non-PNS itu kedepannya. Dimana pada Desember tahun ini akan dilakukan pemberhentian tenaga honorer secara massal. Dia juga menyarankan para tenaga honorer untuk berhenti dari instansi pemerintahan.
"Bulan 12 semua pegawai honorer diberhentikan. Cari kerja lain aja lebih bagus," ungkapnya.
Terkait kebijakannya itu, video Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil yang berjanji akan menaikkan gaji sewaktu debat Pilkada beberapa waktu lalu kembali beredar luas di media sosial.
Dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit itu, Adil berjanji akan menaikkan gaji honorer dari Rp1,2 juta menjadi Rp2 juta.
Video yang dibagikan sejumlah warganet itu menuai reaksi yang keras pasca Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mengambil kebijakan menurunkan gaji honorer sebesar 35 persen.
Kebijakan Bupati tersebut dikritik warganet karena dianggap sangat memberatkan. Di satu sisi ingin menyelamatkan keuangan daerah, namun disisi lain tenaga honorer yang jumlahnya mencapai ribuan itu merasa terbebani karena mereka hanya menggantung kehidupan mereka pada pekerjaan tersebut, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Tidak hanya itu banyak juga warganet yang membagikan video Presiden Jokowi yang mengucapkan apapun kondisinya harus tetap sabar. Selain itu ada juga warganet yang membagikan foto mantan Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir dengan caption merindukan kepemimpinannya selama dua periode yang dinilai peduli dengan tenaga honorer.
Banyak anggapan tenaga honorer bahwa mereka telah ditipu dan dibohongi, mereka mengatakan bupati telah mendustakan perkataannya sendiri, ada juga yang mengatakannya dalam bahasa Minang yakni Takicuah Di nan tarang yang kalau di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama pengertiannya dengan tertipu di tempat terang atau terkecoh
pada sesuatu yang sudah jelas atau nyata.
Saat ini, laman media sosial diramaikan dengan ungkapan kekesalan akibat kebijakan yang diambil sang kepala daerah. Media sosial kini menjadi wadah bagi mereka untuk berkeluh-kesah.
Saat ditanya kembali viralnya video mengenai wacananya menaikkan gaji honorer sebagaimana yang dia sampaikan pada saat debat kandidat Pilkada beberapa waktu lalu, Adil menjawabnya dengan santai.
"Baguslah, maunya begitu, gimana lagi biarkan sajalah. Biasa demokrasi ya begitu, ya biarkan aja," ungkapnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :